Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SEBUAH pos jaga menjadi akhir pelarian sekaligus saksi bisu Mira seorang transgender yang dibakar hidup-hidup di Cilincing, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/4) lalu. Di sana jugalah Mira memohon untuk diberi segelas air kepada siapa pun yang ada di sekitar pos jaga.
Dengan sekujur tubuh penuh luka bakar dan bekas pukulan transgender berusia 43 tahun itu akhirnya tumbang. Tubuhnya lunglai berselimut sarung hitam yang digunakan Mira membungkus tubuhnya yang gosong terbakar. "Tolong saya, haus, haus," rintihnya.
Baca juga: Nisfu Syakban, MUI Depok: Dari Rumah Masing-Masing saja
Saat api membakar tubuhnya, Mira mencoba menyelamatkan dari tujuh orang yang mengeroyok dan membakarnya. Dia berlari menuju kosan yang berjarak cukup jauh dari titik tempat pengeroyokan.
"Saat itu Mira lari menyelamatkan diri ke kosan dia tapi dia sudah tidak sanggup dan sampai di pos jaga. Jarak dari pos jaga ke kosan dia hanya 50 meter," jelas kerabat Mira, Yunielga.
Yuni yang dihubungi, Rabu (8/4), mengungkapkan Mira yang biasa berkumpul di lapak parkir di kawasan Cilincing Jakarta Utara ini dikeroyok oleh tujuh orang preman dan satu orang teman akrab Mira.
"Mira biasa di sana sama satu temannya juga termasuk dengan preman itu juga kenal dia," imbuhnya.
Awal mula kejadian keji itu dimulai dari seorang sopir truk yang kehilangan dompet pada Jumat malam. Sang sopir menuduh Mira mengambilnya yang kemudian mendatangi kosan Mira di kawasan Kali Baru Utara untuk menggeledahnya.
"Malam itu dia datang ke kosannya dan menggeledah tapi barang buktinya engga ada," ucapnya.
Tidak puas dengan aksi penggeledahan keesokan malamnya sang sopir mengadu kepada preman setempat. Sekitar pukul 21.00 WIB Mira dijemput oleh gerombolan preman untuk dibawa di lahan parkir. Mira dipaksa mengakui telah mencuri dompet sang sopir dengan pukulan yang tertubi-tubi menghantam tubuh dan wajahnya.
Baca juga: 120 Karyawan Ramayana Depok Di-PHK, 180 Dirumahkan
"Mira dipukuli biar mengaku. Setelah dipukul dia sempat ngomong sama sahabatnya untuk bertanggung jawab tapi sahabatnya itu malah menyalahkan dia," tegas Yuni.
Tidak berapa lama salah satu preman ternyata telah menyiapkan bensin bercampur solar untuk disiramkan kepada Mira. Mira yang kesakitan mencoba menghindar namun gagal. Mira yang sempat dibawa ke rumah sakit Koja oleh warga yang melihatnya di pos jaga akhirnya meninggal dunia pada Selasa (7/4). (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved