PROGRAM rumah dengan uang muka (down payment/DP) Rp0 yang diejawantahkan dalam Nuansa Pondok Kelapa masih sepi peminat. Pantauan Media Indonesia pada Rabu (11/3), tak banyak aktivitas warga yang tampak.
Di bagian depan Nuansa, terdapat empat bus TransJakarta mini dengan rute Klapa Village-BKN Cawang. Selain itu, terdapat juga beberapa angkutan kota JakLingko JAK 39 dengan rute Kalimalang-Duren Sawit.
Menurut salah satu pramudi TransJakarta di sana, ada 10 bus yang disiapkan setiap harinya dengan titik keberangkantan Nuansa. Bus tersebut sudah siap sejak pukul 05.00 WIB. Namun, tidak banyak penghuni Nuansa yang menggunakan fasilitas tersebut.
"Kadang nggak ada yang naik sama sekali. Ramainya nanti baru di jalan," akunya.
Berdasarkan pengamatan Media Indonesia, alih-alih mengakomodir kebutuhan penghuni, penumpang TransJakarta dan JakLingko tersebut justru berasal dari luar Nuansa. Satu demi satu orang mendatangi halaman depan Nuansa untuk menaikki angkutan umum tersebut.
Baca juga : Program Rumah DP 0% Terindikasi Korupsi
Sepinya penumpang kedua moda transportasi publik tersebut sebenarnya juga disebabkan karena jumlah penghuni di sana yang masih minim. Menurut pengakuan salah satu pegawai pemasaran, dari 780 unit yang ada, baru sekitar 80 unit saja yang terisi.
"Yang daftar sih udah banyak, paling tinggal akad aja," katanya.
Jaya, 41, salah satu penghuni rumah DP Rp0 di sana mengatakan bahwa ia baru menempati unit tipe 36 sejak Januari 2020. Menurutnya, proses mendapatkan hunian di sana tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Dari daftar itu, (prosesnya) sebulan. Cepet. Asal berkasnya lengkap," kata Jaya.
Di sana, Jaya tinggal bersama istri, anak, dan ibunya. Dalam sebulan, Jaya mengaku mencicil hunian tersebut sebesar Rp2,9 juta. Jumlah tersebut jadi membengkak karena belum termasuk iuran pengelolaan lingkungan (IPL) yang juga dibayarkan setiap bulan.
"(Bayar IPL) hampir Rp350 ribu. Itu belum listrik, air. Paling nggak sejuta buat itu aja. Paling nggak Rp5 juta lah buat pengeluaran tinggal di sini. Menang di DP 0 aja, jatohnya sama kaya apartemen, bukan rumah subsidi," ujar Jaya.
Saat menyambangi lokasi, Media Indonesia juga melihat aktivitas pembangunan tower baru yang letaknya bersebelahan dengan tower DP 0 rupiah. Di sana, berdiri dua crane kuning dan tampak beberapa pekerja hilir mudik dengan menggunakan helem berlogo Totalindo.
Pegawai pemasaran di sana mengatakan bahwa saat ini sedang dibangun tower khusus komersial, artinya non DP 0 rupiah.
Menurutnya, tower komersial itu sudah mulai dipasarkan untuk umum dengan DP 5%. Ia memperkirakan bahwa hunian komersial tersebut akan terdiri dari dua tower setinggi 20 lantai dengan kurang lebih 400 unit.
Pembangunan Nuansa Pondok Kelapa menjadi perbincangan di tengah pemberitaan dugaan korupsi dan pencucian uang dalam pengadaan aset yang dilakukan oleh PD Sarana Jaya.
Saat ini, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri sedang menyelidiki kasus tersebut. Pengadaan tanah tersebut diketahui sebagiannya akan digunakan untuk pembangunan rumah DP Rp0.
Sebelum berdirinya Nuansa Pondok Kelapa, di atas lahan tersebut akan dibangun sebuah apartemen komersial bernama Pondok Klapa Village.
Baca juga : Formula E Ditunda, Anies: Commitment Fee Tidak Hangus
Di awal rencana pembangunan apartemen tersebut, Marfuah, 52, warga Kavling DKI yang lokasinya bersebelahan dengan Nuansa bercerita bahwa ia beserta rekan-rekannya sempat melihat model hunian di sana. Namun, ia pribadi mengurunkan niatnya untuk membeli.
"Sempat liat (modelnya), tapi nggak jadi beli, abisnya rumahnya kecil gitu," kata Marfuah.
Marfuah mengungkap salah satu temannya bahkan sudah ada yang melakukan DP terhadap hunian di apartemen itu.
"Iya katanya DP, tapi nggak tau dipulangin apa gimana," unar Marfuah.
Sayangnya, Media Indonesia tidak dapat menghubungi rekan Marfuah dikarenakan yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Marfuah juga tidak dapat menghubungkan Media Indonesia dengan pihak keluarga. (OL-7)