Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENANGANAN masalah banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya harus dilakukan secara terpusat. Normalisasi sungai yang melintasi Jakarta perlu dilakukan secepat mungkin.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, berpendapat banjir merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Menurutnya, pendekatan penanganan banjir tidak boleh terkendala batas administrasi wilayah lokasi sungai.
"Di Jabodetabek ada wilayah sungai Ciliwung, Cisadane, Citarum. Makanya bukan ditetapkan pada batasan administrasi. Administrasi hanya karena sistematika pemerintahan. Penanganannya bukan administrasi, tapi batasan sungai," papar Basuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Rabu (26/2).
Basuki menjelaskan Sungai Ciliwung menjadi salah satu sungai penyebab banjir di Jakarta. Wilayah Jakarta dilintasi 13 sungai, termasuk Sungai Ciliwung. Oleh karena itu, penanganan banjir di Jakarta termasuk normalisasi sungai, harus dilakukan berdasarkan masterplan. Mulai dari penanganan bendungan di hulu, normalisasi sungai, perbesaran kapasitus situ, hingga penempatan pompa air.
Baca juga: Diundang DPR untuk Bahas Banjir, Anies tidak Datang
"Tidak hanya karena wilayah Ciliwung-Cisadane, tapi Jakarta itu Ibu Kota Negara. Jangan dipecah-pecah kewenangan. Kewenangan itu kekuasaan saja, gak suka saya. Tapi tanggung jawab, termasuk saya ini bertanggung jawab kalau ada banjir di Jakarta," ungkap Basuki.
Kementerian PUPR, lanjut dia, telah menyediakan 104 pompa besar untuk menangani banjir, khususnya di wilayah Jakarta Utara. Saat ini, Kementerian PUPR membuka tender pemasangan pompa besar di Kali Sentiong. "Itu pakai APBN senilai Rp 600 miliar," imbuhnya.
Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 triliun untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta dan luar Jakarta, seperti wilayah Banten. Pihaknya berharap setiap kepala daerah mau bekerja sama dalam menangani masalah banjir.
"Karena yang kita kerjakan ada tadi. Ada yang karena kapasitas drainasenya, karena sampah, operasinya, pompanya. Yang kita kerjakan hanya pembersihan. Kapasitas drainasenya nanti programnya bersamaan Pak Gubernur," tutupnya.(OL-11)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
Pihak yang menyelenggarakan nobar Piala Dunia diimbau mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, beberapa hari terakhir kasus covid-19 merangkak naik.
Hingga Sabtu, 15 April atau H-7 Lebaran, jumlah mobil yang keluar Jabodetabek tercatat mengalami penurunan 29,52% dibanding hari normal.
Jumlah sepeda motor yang keluar dan masuk Jabodetabek pada H-3 kemarin juga tercatat mengalami kenaikan signifikan
Sebanyak 903.169 kendaraan kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) pada 24-27 April 2023 atau H+2 sampai H+5 Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023.
1.589.499 kendaraan telah kembali ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) selama delapan Hari dari 22-29 April atau hari H hingga H+7 Lebaran 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved