Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
SEKRETARIS Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkap alasan aksi massa berujung ricuh di Mal AEON Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur, Selasa (25/2). Massa mengamuk karena pihak pengembang belum membangun waduk dan fasilitasnya sehingga menyebabkan banjir.
"Sudah diintruksikan kepada JGC untuk menunaikan kewajiban-kewajiban mereka yang tertuang dalam Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) yang ditandatangani antara Pemprov dengan pihak JGC," ucap Saefullah di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
Salah satu isi perjanjian itu yakni membangun fasilitas prasarana dan sarana umum agar wilayah tersebut bebas dari banjir. Tertuang di dalamnya, pihak pengembang diharuskan membuat waduk dengan fasilitas pompa dan saluran drainase yang memadai.
"Serta menyediakan lahan waduk sejumlah 25 hektare dan lain-lain. Jadi itu kewajiban yang tertuang dalam SIPPT yang sudah ditandatangani beberapa tahun yang lalu," ungkap Saefullah.
Baca juga: Polisi Tangkap 8 Dalang Ricuh AEON Cakung. Semua di Bawah Umur
Saefullah menyebut pihak pengembang telah menyetor desain waduk tersebut namun pengerjaannya belum tuntas. Dari desain tersebut, Pemprov DKI memberi saran agar dibuatkan sodetan (jalur air) ke Banjir Kanal Timur (BKT).
"Kemarin BBWSCC juga sudah kita sampaikan dalam rapat bahwa kita akan menyodet dari JGC yang memang punya dampak ke selatan maupun ke utara dari JGC itu. Sudah kita izin untuk sodet," ucapnya.
Kemarin, ratusan warga melakukan aksi demonstrasi di Balai Perumahan Jakarta Garden City. Pembangunan perumahan dan Mal AEON dituding menyebabkan banjir di perumahan warga.
Warga meminta pengelola menutup tanggul. Warga yang kesal merusak sarana di Mal Aeon Cakung. Pagar dan tempat parkir jadi sasaran amuk warga. (OL-1)
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved