Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ADA yang salah dengan sistem drainase Jakarta sehingga hujan lokal saja telah membuat Ibu Kota terendam.
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Aras menyebut bila masalahnya pada drainase seharusnya disitulah dibenahi.
“Kita lihat saat ini, selain menggenangi permukiman warga, banjir juga menggenangi jalanan vital, beberapa underpass, dan juga jalan tol. Ini tentu dikarenakan ada yang salah dengan sistem drainase Ibu Kota,” papar Aras dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (25/2).
Aras juga melihat Pemprov DKI kurang serius dalam penanganan pencegahan banjir yang setiap tahun terjadi di Ibu Kota. Jika mau serius, menurut Aras, tentunya Gubernur Anies Baswedan beserta jajaran bekerja keras menangani banjir dari April hingga Agustus tahun lalu.
“Lima bulan sudah cukup untuk mempersiapkan Jakarta tidak kebanjiran saat musim hujan datang,” sebutnya.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir kemarin merupakan air lokal yang meluap. Dua malam lalu Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan ekstrem. Malam hingga dini hari Jakarta kembali dilanda hujan lebih lebat, lebih lama dan lebih merata.
“Air yang ada di sini (Sungai Manggarai) itu tidak banyak sampah. Artinya itu air lokal, air lokal tidak bergolak. Jumlahnya memang cukup besar karenanya (Pintu Air Manggarai) siaga 1. Ini bukan air kiriman,” kata Anies di Manggarai.
Terkair drainase Jakarta bermasalah, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut banjir melanda Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena sistem drainase. “Sistem drainase RSCM perlu penyempurnaan,” kata Hari.
Belum jelas
Senada dengan Muhammad Aras, Fraksi PSI DKI Jakarta juga menilai belum ada langkah jelas dari Anies untuk mengantisipasi banjir. “Dari survei, angka Pak Anies lebih tinggi dibandingkan Gubernur Jateng, Jatim, dan Jabar. Mungkin itu yang bikin Pak Anies merasa di atas angin, sehingga beliau tidak peduli dengan masalah banjir warga Jakarta,” cetus Wakil Ketua PSI DKI Justin Adrian, Selasa (25/2).
Justin mengutip survei yang dirilis Indo Barometer pada 23 Februari 2020. Hasil survei menyatakan 22,5% masyarakat memilih Prabowo Subianto seandainya pemilihan presiden digelar hari ini. Suara terkuat pada Anies yakni 14,3%, Ganjar Pranowo 7,7%, Khofifah Indar Parawansa 3,3%, dan Ridwan Kamil 2,6%.
Justin mendesak gubernur membuktikan diri dengan bekerja nyata menyelesaikan masalah-masalah Jakarta. “Masalah banjir terang-benderang di depan mata, tapi sepertinya Pak Anies dan para pendukungnya menganggap banjir bukan masalah penting. Tanpa harus bersusah payah mengatasi banjir, elektabilitas sudah tinggi, mungkin gitu mikirnya,” sindir Justin. (Ins/Ssr/J-1)
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung tengah melakukan program pemutihan ijazah untuk siswa sekolah swasta yang ijazahnya ditahan karena tunggakan biaya sekolah.
Dalam Pergub yang baru tersebut, terdapat delapan bab yang mengatur pelaporan perkawinan, izin beristri lebih dari seorang atau poligami
DPRD DKI Jakarta mengumumkan penetapan Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakata melalui Rapat Paripurna pada Selasa (14/1)
DINAS Kesehatan Jakarta Barat menuturkan ada tiga kecamatan yakni Cengkareng, Kebon Jeruk dan Kalideres yang mencatat 700 lebih kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 2024
Warga Jakarta diimbau agar berhati-hati dengan praktik politik uang, terlebih di masa tenang saat ini.
SEIRING dengan penerapan program tol laut, pemanfaatan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, terus ditingkatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved