Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BUPATI Bogor Ade Yasin, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, dan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor bergantian mendatangi lokasi longsor yang menewaskan empat orang, satu keluarga di Ciawi, Kabupaten Bogor.
Selain mengunjungi rumah duka, dan berbelasungkawa kepada keluarga korban, Bupati dan wakilnya juga memberikan uang kerohiman, baik dari pribadi maupun dari Baznas.
Bupati menyebutkan, peristiwa yang menewaskan pasangan suami isteri dan dua anaknya yakni Basri Abdul Latif, 45, Ela, 35, Esa, 6 dan Efan, 5, terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, di saat mereka terlelap tidur.
"Korban meninggal karena reruntuhan rumah yang dalam kondisi lembab, hujan deras semalam. Terus di antara dua tembok itu ada sela, sehingga air masuk ke situ. Kondisi temboknya sudah rapuh, sehingga runtuh dan menimpa empat orang satu keluarga. Hari ini sudah dimakamkan. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ungkap Bupati Bogor pada Kamis (20/2) sore.
Kepada warganya, Bupati memberikan imbauan agar selalu waspada, hati-hati. Hal ini mengingat kondisi dan cuaca saat ini masih musim penghujan dan ekstrem.
"Saya mengimbau pada masyarakat untuk waspada. Kalau sekiranya atau merasa kondisinya tidak aman, segera mengungsi ke tetangga atau tempat lebih aman," katanya.
Bahkan kepada aparat desa dan camatnya, Bupati Bogor mengeluarkan intruksi khusus. Para aparat desa dan aparat di kecamatan, khususnya para kepala desa dan camat, dilarang untuk berpergian dan tetap berada di wilayahnya.
"Saya juga selalu instruksikan kepada para camat dan kepala desa. Kalau hujan terus menerus, jangan pergi atau jangan meninggalkan tempat kita. Apalagi yang jauh-jauh. Kita harus waspada dan siaga. Karena ketika ada kejadian yang tidak diinginkan bisa cepat teratasi," tegasnya.
Bupati pun menjelaskan pihaknya telah melakukan upaya untuk penanganan, peningkatan kewaspadaan terhadap bencana sudah lakukan pihaknya. Termasuk di antaranya dengan membentuk desa-desa tanggap bencana (Destana).
"Kita kalau menahan hujan gak mungkin, tetapi bagaimana caranya lingkungan ini siaga," katanya.
Lebih jauh soal Destana, Bupati menjelaskan bahwa itu bentuknya pelatihan. Dalam hal ini orang-orang atau masyarakat desa dilatih bagaimana secara tepat dan tanggap dalam menghadapi bencana, termasuk untuk tindakan mitigasi.
"Jadi saya pikir di Bogor ini sangat diperlukan dan ini harus terus secara intens dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Longsor Lagi di Bogor, Satu Keluarga Meninggal
Bahkan ke depan, Bupati mengatakan akan mengeluarkan anggaran tambahan untuk terus memperluas jangkauan desa-desa tanggap bencana.
Saat ini, diakuinya masih jauh dari targetnya. Dengan jumlah desa yang ada di Kabupaten Bogor yang mencapai ratusan, masih banyak target yang harus dikejar.
"Sekarang Destana ini ada 24, dan karena banyaknya jumlah desa, belum apa-apa kalau 24. Harus kita tingkatkan lagi. Jadi setiap tahun harus ada peningkatan," pungkasnya.
Sementara itu menurut Camat Ciawi Agus Hasan Slamet, sejak awal Januari, ada sembilan kejadian bencana di wilayah teritorialnya. Peristiwa yang menimpa keluarga Basri Abdul Latif, warga Kampung Cibolang, RT 01 RW 01, Desa Banjarwangi, yang menimbulkan korban jiwa. (A-2)
KABAR duka datang dari Pemerintahan kota Bogor. Wali Kota Bogor periode 1999-2004, Iswara Natanegara meninggal dunia.
Status siaga 3 yang sudah terjadi selama empat jam lebih ini membuatnya khawatir dengan kondisi hilir.
Kemenhut menertibkan aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan produksi terbatas Gunung Karang, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Beberapa titik sudah mulai dilakukan normalisasi. Meski sifatnya masih dalam rangka penanganan darurat, tetapi spek teknisnya sudah mulai mengarah pada standar normalisasi.
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.
SLG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di daerah pelaksanaan. BMKG juga membantu pemerintah daerah setempat dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi.
Terjadi 1.277 kejadian kebakaran di Jakarta sejak Januari hingga Agustus 2023 atau 5 kebakaran di Jakarta setiap harinya.
Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved