Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Transportasi Berbasis Rel di Depok Butuh Rp12 Triliun

Antara
31/1/2020 00:16
Transportasi Berbasis Rel di Depok Butuh Rp12 Triliun
Petugas mengawasi pengangkatan gerbong kereta LRT di Stasiun Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.(Antara)

WALI Kota Depok Mohammad Idris mengatakan dibutuhkan dana Rp12 triliun untuk membangun transportasi berbasis rel dengan empat koridor di Kota Depok, Jawa Barat.

"Jadi untuk satu koridor dibutuhkan biaya Rp3 triliun," kata Idris di Depok, Kamis (30/1).

Menurut Idris, dalam studi kelayakan transportasi rel yang disusun oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, akan dibangun empat jalur koridor yang nanti terhubung dengan moda transportasi lainnya.

Baca juga: Bangun JPO, Jalan Margonda Raya Diubah Jadi Contraflow

Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur. Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.

Baca juga: Belum Sepekan Diresmikan Alun-Alun Kota Depok Rusak

Koridor 3 sepanjang 10,7 km mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari dan koridor 4 sepanjang 13,8 km mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.

Idris mengakui biaya ini sangat mahal sehingga pihaknya akan mengundang investor untuk mengerjakan pembangunan transportasi berbasis rel tersebut. "Ini akan kami jual ke investor," jelasnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mewacanakan pembangunan transportasi berbasis rel untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta tersebut.

"Wacana ini ilmiah karena berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh para pakar," katanya. (X-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya