Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DPRD akan Panggil Dinas Citata Soal Penebangan Pohon di Monas

Insi Nantika Jelita
19/1/2020 18:06
DPRD akan Panggil Dinas Citata Soal Penebangan Pohon di Monas
Proses revitalisasi Monas yang ikut menebang ratusan pohon di kawasan selatan Monas(MI/Bary Fatahillah)

DEWAN Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta akan memanggil Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) terkait penebangan 190 pohon di kawasan selatan Monas.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, pihak Dinas Citata tidak menyampaikan sebelumnya mengenai pemangkasan pohon tersebut.

"Dalam waktu dekat kami akan panggil Dinas Citata, karena anggaranya ada disana. Disayangkan ya, saya juga tahu dari media soal pohon yang dipangkas. Mereka belum paparkan ke kami soal detailnya (revitalisasi Monas0," terang Ida kepada Media Indonesia, Jakarta, Minggu (19/1).

Menurut Ida, konsep revitalisasi Monas yang sempat dibahas pada rapat Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2020, ialah untuk pembangunan sirkuit Formula E. Ia mengaku tak tahu alasan penebangan 190 pohon tersebut.

"Tidak ada dibahas itu. (Seharusnya) tidak menganggu ruang terbuka hijau, itu harus ada (RTH). Mereka (Dinas Citata) bilang hanya ada ornamen-ornamen baru. Tapi, tiba-tiba begitu (menebang 190 pohon)," tutur politikus PDIP tersebut.

Baca juga : 190 Pohon di Selatan Monas Ditebang

Sebelum mengambil keputusan terkait penebangan ratusan pohon itu, Ida akan mendengarkan penjelasan dari Dinas Citata DKI Jakarta. Diketahui, anggaran yang disepakati untuk merevitalisasi kawasan Monas mencapai Rp114,47 miliar.

"Kami belum tahu (putusanya). Saya belum berani ambil keputusan seperti apa. Kami rapat dulu dengan mereka dalam waktu dekat," tandas Ida.

Sementara itu, Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menilai proyek revitalisasi kawasan Monas dikerjakan tanpa perencanaan yang matang. Menurutnya tidak ada alasan kuat harus menebang ratusan pohon di bagian selatan Monas tersebut.

"Kawasan Monas seharusnya masuk sebagai lanskap cagar budaya. Jadi, tidak bisa sembarangan merancang dan membangunnya," kata Nirwono kepada Media Indonesia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya