Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DINAS Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menargetkan pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal hingga 3 ribu unit tahun ini.
Apabila tercapai, jumlah ini hampir tiga kali lipat dari jumlah sumur resapan yang dibangun tahun lalu. Pembangunan sumur resapan merupakan salah satu program pengendalian banjir yang digagas Pemprov DKI.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf menyebut peningkatan jumlah yang signifikan disebabkan sudah masuknya material pembangunan sumur resapan di e-katalog.
"Tahun ini bisa 3 ribu. Karena sudah masuk e-katalog. Nggak perlu lelang," kata Juaini di Balai Kota, Jumat (17/1) sore.
Baca juga: Anggaran Minim, Target Sumur Resapan DKI Sulit Terpenuhi
Pembangunan sumur resapan di bawah koordinasi Dinas SDA tersebar di lima sudin. Jika diakumulasikan total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp100 miliar.
Untuk lokasi pembangunan sumur resapan, menurut Juaini, difokuskan di titik yang rawan tergenang dan banjir. Data titik yang dibutuhkan sumur resapan berasal dari satgas SDA yang ada di lurah dan camat.
"Nanti per kecamatan. Kita minta data per kecamatan. Per kecamatan akan kasih. Kan kita punya satgas kecamatan, nanti mereka yang akan mengerjakan masing-masing," tuturnya.
Menurutnya, tidak hanya Dinas SDA yang ditugaskan membangun sumur resapan. Pembangunan sumur resapan dibebankan kepada semua SKPD/UKPD yang berkaitan dengan teknis pertanahan seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga, serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota juga kecamatan dan kelurahan.
Sebab, idealnya untuk membantu agar Jakarta bebas banjir dibutuhkan 1,8 juta sumur resapan.
"Seluruh SKPD diperintahkan bikin," pungkasnya.(OL-5)
Pembangunan sumur resapan pada prinsipnya sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.
Peresmian diawali dengan seremonial di Dusun Banjarharjo 1, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama warga
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir.
PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum menepis informasi yang beredar di media sosial terkait penutupan sumur resapan.
Keberadaan sumber air bersih tersebut dirasakan langsung oleh 250 kk warga desa setempat atau 700 hingga 1.000 jiwa.
Hal itu salah satu upaya untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. "Banjir itu kan sifatnya rutinitas saat musim hujan.
Ini merupakan kali kedua secara berturut turut Media Indonesia mendapatkan penghargaan dalam kategori yang sama, sebelumnya Media Indonesia memperoleh penghargaan serupa pada 2019.
Sejak awal halaman muka Media Indonesia mencuri perhatian publik.
MINUM kopi bukan hanya sebagai kebutuhan, melainkan juga sudah jadi gaya hidup kekinian masyarakat Indonesia, khususnya di kota besar.
Dalam mengelola kopi, sebaiknya mempertahankan mutu kopi, mulai bagaimana budi daya kopi yang baik hingga menjadi biji kopi yang siap olah.
Media Indonesia dan Metro TV dinilai aktif menyebarluaskan informasi kebencanaan selama 2019 keapda masyarakat.
PERMINTAAN kopi di Indonesia selalu meningkat karena kegiatan minum kopi sudah menjadi gaya hidup (lifestyle).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved