Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DINAS Sumber Daya Air DKI Jakarta tengah menginventarisasi sekaligus menanggulangi tanggul-tanggul yang retak di seluruh wilayah Ibu Kota.
Kepala Dinas SDA DKI Juaini Yusuf menyebut beberapa titik tanggul yang rusak yang sudah teridentifikasi seperti di Muara Angke (Jakarta Utara), Latuharhari (Jakarta Pusat), dan Rawa Buaya (Jakarta Barat).
"Ada memang beberapa tanggul yang retak dan kita sudah tangani dengan penambalan dan ditahan sementara dengan sandbag. Sandbag menjaga kalau-kalau rembesan airnya cukup banyak. Tapi sejauh ini rembesan air hanya sedikit," kata Juaini saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (12/1).
Menurutnya, retak pada tanggul tidak besar dan tidak terlalu terlihat. Rembesan air, menurutnya, muncul saat ketinggian muka air sudah sangat tinggi dan meluber ke luar.
"Jadi bukan retak yang besar bahaya begitu. Tapi kalau airnya tinggi sekali itu baru ada rembesan-rembesan," ungkapnya.
Baca juga: Hati-Hati, Ada Gelombang Tinggi di Laut Jawa Hingga Besok Pagi
Menurutnya, keretakan belum pada taraf berbahaya dan tidak sampai mengancam tanggul hingga jebol. Sehingga tidak perlu ada rehabilitasi tota tanggul.
"Nggak perlu. Ini kita terus antisipasi saja kita jagain terus mumpung ini lagi tidak hujan. Kita perbaiki," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan telah mendapat laporan dari beberapa wilayah adanya keretakan pada tanggul atau turap yang melapisi tepi-tepi sungai di Jakarta.
"Kita semuanya sedang menginventarisasi apa-apa saja yang perlu penguatan. Karena kalau di Jakarta ini kalau rusak, rusak dalam arti tanggul dan lain-lain ada, tapi yang lebih mengkhawatirkan itu yang mulai retak-retak," kata Anies di Balai Kota, Kamis (9/1).
Anies mengakui sudah mendapat laporan adanya tanggul-tangul yang retak dan terkikis air dari lurah dan camat. Namun, ia membantah adanya tanggul yang jebol di DKI.
"Bicara tanggul-tanggul tadi. Kan itu bukan jebol, tapi kan retak. Kemudian tanggul-tanggul yang bawahnya longsor, terkikis, erosi. Itu sekarang laporan dari lurah camat itu kita kumpulkan semua," ujarnya.
Menurutnya, potensi banjir di tiap wilayah berbeda-beda sesuai dengan karakteristik wilayah. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap adanya tanggul yang retak itu.
Adanya deteksi dini terkait kondisi tanggul pun akan membantu Pemprov DKI untuk segera melakukan perbaikan.
"Ini untuk menyampaikan bahwa kami mengumpulkan itu semua untuk mengamankan sehingga sesegera mungkin kita lakukan penguatan. Jadi harapannya bisa mencegah kejadian, daripada sudah jebol, baru diperbaiki," tegasnya. (OL-2)
Dinas SDA sudah mengajukan anggaran senilai Rp50 miliar pada Rancangan APBD 2020. Namun, jumlah itu masih kurang karena ada tambahan yang harus dikerjakan DKI.
DINAS Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sedang menginventarisir sekaligus memperbaiki tanggul-tanggul di seluruh wilayah Ibu Kota yang retak.
PRE-design tanggul laut raksasa lepas pantai Jakarta telah selesai pada Juli lalu. Laporan akhir akan diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada akhir 2020.
Untuk mencegah banjir rob menggenangi wilayah Jakarta Utara, Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat membuat program pembangunan tanggul laut.
Pemprov DKi Jakarta tengah mengupayakan mempercepat pipanisasi air minum. Ini dilakukan agar warga Jakarta tidak lagi menggunakan sumur-sumur dan jet pump yang mengambil air dari bawah tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved