Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LIMPASAN air turun deras dari konstruksi pembangunan ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A, Kamis (21/11). Pengerjaan saluran drainase yang belum selesai diduga sebagai penyebab kemunculan limpasan yang terkesan seperti air terjun tersebut.
Direktur Teknik dan Operasi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), Ayuda Prihantoro, menyampaikan, limpasan air yang sempat menggenangi Jalan Raya Kalimalang tersebut terjadi lantaran pengerjaan pipa drainase dan parapet menuju saluran bawah belum selesai. Rencananya, pemasangan pipa tersebut diselesaikan pada Jumat (22/11).
“Akibatnya memang di lokasi badan jalan yang terkena dampak pun sempat banjir sepanjang kurang lebih 50 meter, karena saluran air pada badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat curahan hujan,” ungkap Ayuda, Jumat (22/11).
Ayuda menjelaskan, berdasarkan pantauan di lapangan, di lokasi ruas jalan yang terdampak pun sedang ada galian untuk kebel PT. Telkom. Sehingga disfungsi saluran bawah semakin bertambah.
Pihaknya sudah melakukan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian. Selain itu, PT. KKDM selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran drainase yang sudah ada (existing) dan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan.
Baca juga: Lahan Islamic Centre Terkena Tol Becakayu
Adapun, saat ini ruas Seksi 2A Ruas Tol Becakayu tersebut sedang dalam proses konstruksi. Rencanannya, ruas tersebut ditargetkan selesai konstruksi pada bulan Mei 2020 dan beroperasi Juni 2020.
“Atas kejadian ini, kami PT Kresna Kusuma Dyandra Marga akan berupaya maksimal agar kejadian ini tidak terulang kembali,” jelas dia.
Seperti yang diketahui, limpasan air terjun bebas dari konstruksi jalan layang tol Becakayu Seksi 2A terjadi saat hujan mengguyur wilayah Kota Bekasi, Kamis (21/11) kemarin. Dampaknya, ruas jalan yang ada di bawahnya tergenang setinggi 15 sentimeter sepanjang 50 meter. Air tidak mengalir dan menggenang di Jalan Kalimalang diduga karena ada sumbatan di sistem drainase bawah tanah.(OL-5)
Pemudik yang akan melewati ruas tol tersebut diminta menyiapkan kondisi fisik yang prima. Kalau mengantuk silahkan berisirahat di rest area.
Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) tepatnya di pintu keluar Tol Parungkuda kilometer 64-600 dikabarkan longsor.
Sampai saat ini total nilai pembebasan lahan yang telah dibayarkan Rp517.5 miliar.
Di Kabupaten Cianjur, sesuai rencana akan dibangun dua titik pintu keluar. Lokasinya berada di dua kecamatan.
KAKORLANTAS Polri Brigjen Agus Suryonugrohoo menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan di ruas Tol Cipularang, diketahui ada beberapa titik yang mengalami kerusakan.
Pemkab Indramayu tidak perlu ragu untuk menggandeng pihak swasta jika ingin ruas jalan tol tersebut segera terealisasi
Hingga Sabtu (10/2) malam, banjir dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter masih menggenangi ruas jalan Sukarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
Peraturan kewajiban kepemilikan drainase vertikal sudah diterapkan sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI. Bagi yang tidak mematuhi maka tidak diberikan izin usaha
Hanya 33% drainase DKI Jakarta yang berfungsi baik saat ini. Selain itu, saluran air banyak tersumbat lumpur, sampah, dan limbah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera mengaudit sistem drainase, baik dari segi tata air, desain, maupun penyempitan akibat sampah yang menumpuk di saluran.
Makanya sistem drainase di RSCM perlu penyempurnaan," kata Hari
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved