Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
LIMPASAN air turun deras dari konstruksi pembangunan ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A, Kamis (21/11). Pengerjaan saluran drainase yang belum selesai diduga sebagai penyebab kemunculan limpasan yang terkesan seperti air terjun tersebut.
Direktur Teknik dan Operasi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), Ayuda Prihantoro, menyampaikan, limpasan air yang sempat menggenangi Jalan Raya Kalimalang tersebut terjadi lantaran pengerjaan pipa drainase dan parapet menuju saluran bawah belum selesai. Rencananya, pemasangan pipa tersebut diselesaikan pada Jumat (22/11).
“Akibatnya memang di lokasi badan jalan yang terkena dampak pun sempat banjir sepanjang kurang lebih 50 meter, karena saluran air pada badan jalan tersebut tidak sanggup menampung debit air akibat curahan hujan,” ungkap Ayuda, Jumat (22/11).
Ayuda menjelaskan, berdasarkan pantauan di lapangan, di lokasi ruas jalan yang terdampak pun sedang ada galian untuk kebel PT. Telkom. Sehingga disfungsi saluran bawah semakin bertambah.
Pihaknya sudah melakukan pembersihan dan mengerahkan pompa di lokasi kejadian. Selain itu, PT. KKDM selaku pemilik konsesi akan melakukan pelebaran drainase yang sudah ada (existing) dan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mencegah terulangnya genangan.
Baca juga: Lahan Islamic Centre Terkena Tol Becakayu
Adapun, saat ini ruas Seksi 2A Ruas Tol Becakayu tersebut sedang dalam proses konstruksi. Rencanannya, ruas tersebut ditargetkan selesai konstruksi pada bulan Mei 2020 dan beroperasi Juni 2020.
“Atas kejadian ini, kami PT Kresna Kusuma Dyandra Marga akan berupaya maksimal agar kejadian ini tidak terulang kembali,” jelas dia.
Seperti yang diketahui, limpasan air terjun bebas dari konstruksi jalan layang tol Becakayu Seksi 2A terjadi saat hujan mengguyur wilayah Kota Bekasi, Kamis (21/11) kemarin. Dampaknya, ruas jalan yang ada di bawahnya tergenang setinggi 15 sentimeter sepanjang 50 meter. Air tidak mengalir dan menggenang di Jalan Kalimalang diduga karena ada sumbatan di sistem drainase bawah tanah.(OL-5)
PROYEK pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Betung (Simpang Sekayu)-Tempino-Jambi Seksi 2B (STA 97+600-STA 116+000) ditargetkan rampung pada 30 September.
LAHAN seluas sekitar 320.000 meter persegi milik Keraton Yogyakarta disewakan dengan skema jangka panjang untuk proyek jalan tol.
Diproyeksikan UMKM di Rest Area Heritage Banjaratma Km 260 B Tol Pejagan-Pemalang ini, dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Ruas tol Kutepat yang juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba yang semula enam jam menjadi hanya dua jam.
SELAMA dua hari libur panjang dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1447 H, yaitu hari Kamis (26/6) hingga Jumat (27/6), Jasamarga mencatat peningkatan volume lalu lintas (lalin)
Robert Rouw menilai keberadaan jalan tol di Riau, khususnya Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang, telah membuka akses baru dan mempercepat mobilitas masyarakat maupun logistik.
KOMISI D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat hasil reses anggota legislatif terkait penanganan banjir di wilayah.
Pembenahan bangunan di Jalan Soekarno Hatta Malang menjadi bagian penting perencanaan sebelum pelaksanaan proyek revitalisasi drainase tahun ini.
Pemkot Tangerang juga terus berkomitmen meningkatkan intensitas normalisasi drainase di sejumlah wilayah lainnya
Karena itu, Dinas Permukiman Kabupaten Pidie melakukan pembersihan saluran dan drainasi sekitar lokasi. Hal itu dilakukan untuk pencegahan banjir di kawasan setempat.
Kota Sorong perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai agar mampu mengalirkan air dengan lancar saat hujan deras.
Dengan memperlebar ukuran saluran diharapkan dapat mengendalikan volume air yang berlebih dengan cepat saat musim hujan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved