Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
LIMA hari sudah berlalu pascapenggusuran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter, Jakarta Utara pada Kamis (14/11). Pemerintah Kota Jakarta Utara juga telah menawarkan warga korban penggusuran untuk relokasi ke Rusunawa Marunda. Tidak hanya tempat tinggal, fasilitas sekolah bagi anak-anak korban gusur juga disediakan.
Namun, hingga kini, belum ada satupun warga yang mendaftarkan diri untuk relokasi ke Rusunawa Marunda, termasuk daftar untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Kasi Dikmen Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara Rasmadi mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi sejak hari pertama penggusuruan dilakukan. Ia mengaku telah memberi tahu warga jika terjadi penertiban, anak-anak akan difasilitasi sekolah di Marunda.
"Untuk rumahnya, pemerintah menyiapkan rumah susun, sedangkan sekolahnya di Marunda terpadu. Di sana ada sekolah TK, PAUD, SD, SMP satu atap," kata Rasmadi saat ditemui di Sunter, Rabu (20/11).
Baca juga: Ditawari Pelatihan, Warga Gusuran Sunter Menolak
Ia menjelaskan, sampai hari kelima, belum ada yang mendaftarkan diri untuk pindah dan menyekolahkan anak-anak mereka.
"Sampai sekarang belum ada yang lapor ke saya, belum ada sama sekali yang daftar. Tadi juga sudah saya sampaikan lagi tapi mereka bilang 'enggak sekolah enggak apa-apa yang penting bisa makan', jawaban mereka seperti itu," kata Rasmadi.
Menanggapi respon warga yang tidak peduli dengan pendidikan anak-anak mereka, ia berusaha memberi tahu bahwa dengan bersekolah, akan memfasilitasi anak untuk bisa makan dan bisa kerja di kemudian hari.
"Kalau tidak bisa nulis, nanti nulis berapa kilo besi yang dijual, bagaimana? Kalau gak sekolah kan gak bisa apa-apa. Tapi mereka tetap gak mau. Mudah-mudahan nanti mau dan sesuai dengan program pemerintah," ujarnya.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui persis jumlah anak-anak warga yang sebelumnya tinggal di Jalan Agung Perkasa VIII tersebut. (OL-2)
Sebanyak 417 bangunan liar yang berada di sepanjang saluran sekunder irigasi Tegal Munjul Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dibongkar.
Hal itu bermula saat Kang Kamil menanyakan koefisien dan efektivitas bangunan milik pemerintah untuk dijadikan hunian bagi warga.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menyinggung era kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling banyak melakukan penggusuran.
Puluhan pedagang kaki lima (PKL) melaporkan pengelola kawasan Candi Borobudur ke Ombudsman RI karena digusur.
Sejumlah wilayah di Kota Kendari, Sultra, dilanda banjir pada Selasa (28/5/2024). Sebanyak 64 rumah warga yang terdampak banjir. Ini dugaan penyebabnya.
RATUSAN warga jemaat Huria Kristen Indonesia atau HKI Kota Depok, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) setempat tidak menggusur tempat ibadah atau gereja yang berdiri di Jalan Perjuangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved