Kamis 07 November 2019, 09:14 WIB

Gedung Hailai Ancol Sumber Uang bagi DKI

Selamat Saragih | Megapolitan
Gedung Hailai Ancol Sumber Uang bagi DKI

MI/SASKIA ANINDYA PUTRI
Petugas pemadam melakukan pengecekan pascakebakaran di Gedung Hailai, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019).

 

GEDUNG Hailai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, luluh lantah tinggal kenangan setelah terbakar pada Senin (4/11) malam. Gedung itu dibangun pada era Bang Ali, sapaan akrab Ali Sadikin, gubernur DKI Jakarta pada 1966-1977. Tampak dinding bagian dalam gedung menjadi hitam pekat akibat bekas jilatan api. Puing-puing kayu dan batu pecahan akibat terbakar berceceran di atas lantai.

Terlihat ventilasi bangunan mewah Hailai yang dibangun Pemprov DKI (dulu dikenal DCI/Daerah Chusus Ibu Kota) di era Bang Ali pada 1969 itu, yang tadinya menggantung di langit-langit, kini menjuntai ke lantai. Terlihat pula sejumlah genangan air bekas proses pemadaman dari petugas pemadam kebakaran Jakarta Utara.

Bang Ali terkenal melawan arus saat masa kepemimpinannya. Gubernur DKI Jakarta itu membangun Hailai sebagai tempat perjudian (dianggap warga DCI Jakarta tempat maksiat haram, baik judi maupun wanita penghibur malam).

Bagi Bang Ali jawabnya mudah, “Daripada WTS berkeliaran di jalanan, lebih baik tertib. Mereka masuk pada tempat yang sudah disediakan Pemprov DCI Jakarta. Jangan ada main judi di jalanan. Jangan main dengan WTS dan waria di jalan sehingga semua jadi tertib pada tempatnya.”

Bang Ali pernah menjawab pertanyaan Media Indonesia tentang manfaat bagi warga DCI Jakarta atas kebijakannya membuka resmi tempat hiburan malam dalam bentuk maksiat yang dapat sorotan dari MUI. Bahkan, Bang Ali dapat gelar gubernur maksiat, tapi Bang Ali tidak peduli. Demikian kata Bang Ali kepada Media Indonesia, di Balai Kota DKI Jakarta pada 1990-an.

Saat itu kepada perwakilan MUI pusat dan MUI DKI Jakarta, Bang Ali menjawab, “Kalau merasa pembangunan Jakarta menggunakan uang maksiat, silakan jangan lewat jalan raya mau ke Balai Kota DKI Jakarta bisa naik helikopter, canda Bang Ali kepada tamunya dari MUI.

Bang Ali dengan lantang menegaskan, saat menjadi Gubernur DCI Jakarta, “Kami setor uang ke pemerintah pusat karena banyak uang dari tempat hiburan dikenai pajak tinggi. PBB warga Jakarta gratis digantikan dari omzet pajak dari ribuan tempat-tempat maksiat. Pendapatan pemerintah pusat waktu itu belum banyak.”

Berdasarkan berbagai pemberitaan di media massa, Bang Ali membangun Hailai pada 1969. Kala itu Hailai dibangun untuk mendongkrak anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta di sektor pajak tempat hiburan, baik perjudian maupun hiburan malam lainnya.

Gubernur pilihan Bung Karno, Presiden RI l itu, memiliki banyak strategi memajukan DCI Jakarta. Khususnya dalam meningkatkan status menjadi Kota Metropolitan sejajar dengan kota-kota besar di dunia. Padahal, APBD DKI kala itu hanya senilai Rp66 juta. Angka yang mustahil digunakan untuk membangun Jakarta.

Akhirnya Bang Ali melegalkan perjudian dan prostitusi demi menarik pajak relatif tinggi untuk mengisi kantong kosong kas daerah masuk ke APBD DCI Jakarta. (J-3)

Baca Juga

Instagram

Diversi AG Ditolak, Ayah David Ozora Siap Bersaksi di Sidang Besok

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 29 Maret 2023, 19:50 WIB
PENGADILAN Negeri Jakarta Selatan akan menghadirkan ayah Cristalino David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy pada sidang Kamis, 30...
MI/RAMDANI

Tersangka Penipuan Travel Umrah Coba Hilangkan Barbuk

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 29 Maret 2023, 17:23 WIB
Tersangka sempat berupaya menghilangkan barang bukti kejahatan, tiga buah kartu anjungan tunai mandiri (ATM) sebelum ditangkap di...
Antara Foto/Umarul

Cash Back Hingga Beli 9 Gratis 1 jadi Trik PT Naila Tarik Minat Calon Korban Penipuan Umrah

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 29 Maret 2023, 16:58 WIB
PT Naila Safaah Wisata Mandiri gunakan modus harga yang lebih murah, cash back atau promo uang kembali dan beli sembilan gratis satu untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya