Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

DKI Pastikan Pembangunan Harbour Road II tidak Rusak Cagar Budaya

Insi Nantika Jelita
16/10/2019 16:45
DKI Pastikan Pembangunan Harbour Road II tidak Rusak Cagar Budaya
ilustrasi(Dok.BPJT)

KEPALA Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho memastikan dalam pembangunan jalan Tol Harbour Road II tidak akan mengorbankan cagar budaya yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat.

Diketahui, jalan tersebut merupakan akses sambungan dari jalan Tol Dalam Kota menuju wilayah Tanjung Priok yang juga merupakan bagian dari jaringan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

"Saya pikir tidak mungkin sampai mengorbankan bangunan cagar budaya. Harusnya bangunan cagar budaya tidak boleh (dikorbankan untuk pembangunan tol)," ujar Hari di Jakarta, Rabu (16/10).

Namun, dirinya mengakui belum mengetahui pembangunan detail dari Jalan Tol Harbour Road II itu. Ia baru mengetahui desain secara global pembangunan tol susun pelabuhan tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Jalan Tol Dorong Urbanisasi sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Termasuk belum mengetahui, apakah posisi tiang pancang tol yang bakal dibangun akan melewati cagar budaya di Kota Tua.

Pasalnya, pembangunan jalan Tol Harbour Road II sepanjang 9,67 km diperkirakan melayang di atas sejumlah situs bersejarah di kawasan Kota Tua, seperti Gudang Timur dan Museum Bahari.

"Kalau global misalnya panjang tol, dari mana ke mana sudah. Tapi detail tiangnya turun ke mana belum," kata Hari

Kalaupun model awal tiang tol turun di bangunan cagar budaya, lanjut Hari, penyusunan Detail Engineering Design (DED) (perencanaan fisik bangunan) bisa berubah atau dimodifikasi.

"Setiap waktu ada modifikasi. Berarti model pondasi diubah dan diperpanjang girdernya jangan turun di situ. Jangan merusak cagar budaya yang sudah dipelihara," tandas Hari.

Diketahui, pembiayaan pembangunan ruas tol ini murni dikeluarkan dari pihak swasta dan tidak menggunakan anggaran dari pemerintah.

Skema pembiayaan konstruksi proyek ini juga dilakukan dengan menggunakan model turnkey project, yaitu pendanaan konstruksi bersumber dari kontraktor dan dibayarkan secara bertahap berdasarkan progres pengerjaan.

Jalan tol ini ditargetkan selesai konstruksinya secara keseluruhan pada tahun 2022. Nantinya memiliki 2 interchange, yaitu interchange Ancol Timur dan interchange Pluit, serta memiliki jumlah lajur 2 x 3 lajur dengan model struktur bangunan Elevated (Box Girder dan Double Decker). (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya