SEBANYAK 400 orang dari masyarakat awam mengikuti kegiatan edukasi kesehatan ginjal dan skrining Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di Kantor Pemerintah Kotamadya Jakarta Timur, Kamis (3/10).
Kegiatan edukasi itu diselenggarakan Project Sunrise bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), dan Fresenius Medical Care.
Pencegahan penyakit ginjal memiliki arti penting untuk menekan insiden penyakit ini yang meningkat setiap tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan persentase PGK masih tinggi yaitu sebesar 3,8%, dengan kenaikan sebesar 1,8% dari 2013.
Sementara beban negara akibat PGK pun amat besar, data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di 2017 tercatat 3.657.691 prosedur dialisis dengan total biaya sebesar Rp3,1 triliun.
Hal ini seiring dengan fakta yang terjadi di dunia saat ini, yaitu meskipun kebijakan dan strategi nasional untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) secara umum ada di banyak negara, kebijakan spesifik yang diarahkan pada skrining, pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal masih dirasakan kurang memadai.
Ketua Umum PB Pernefri, Aida Lydia, mengatakan, PGK dapat berkembang menjadi kondisi gagal ginjal tahap akhir jika tidak tertangani dengan baik, dan menyebabkan berbagai komplikasi bahkan kematian.
"Jika seseorang memasuki stadium akhir dari penyakit ginjalnya, maka ia akan membutuhkan suatu terapi pengganti ginjal di antaranya hemodialisis, peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal," katanya dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Data Indonesian Renal Registry (IRR) 2017 menunjukkan, jumlah pasien aktif yang menjalani hemodialisis sebanyak 77.892 orang, sementara pasien baru 30.843 orang.
"Dampak ekonomi yang ditimbulkan sangat besar. Hal ini dapat dicegah dengan deteksi sedini mungkin," sebut Aida.
Baca juga: PKS Tunggu Sikap Syaikhu Terkait Cawagub Jakarta
Data IRR 2017 juga menunjukkan penyebab terbanyak gagal ginjal di Indonesia adalah hipertensi (36%) dan diabetes (29%). Pencegahan PGK dapat dilakukan melalui pencegahan primer dan sekunder.
Pencegahan primer yaitu program skrining yang bertujuan untuk mendeteksi masyarakat yang berisiko terkena penyakit ginjal. Sedangkan pencegahan sekunder dimaksudkan untuk mencegah para penderita PGK mengalami penurunan fungsi ginjal yang lebih berat lagi, sehingga dapat mengurangi jumlah pasien yang harus menjalani terapi pengganti ginjal.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes DKI Jakarta, Endang Sri Wahyuningsih, menambahkan, prevalensi hipertensi dan diabetes di DKI masih sangat tinggi yaitu hipertensi 34,1% dan diabetes 10,9%. Sementara data surveillans DKI 2019 menyebutkan, penyebab kematian tertinggi di DKI Jakarta 33% disebabkan penyakit endokrin dan metabolik.
"Hal ini tentu sangat mengkawatirkan dan menjadi salah satu fokus utama kami dalam pengendalian penyakit tidak menular," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Parulian Simandjuntak, Managing Director PT Fresenius Medical Care Indonesia, mengemukakan, pihaknya menyadari biaya kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit ginjal saat ini sangat tinggi yang harus ditanggung oleh pemerintah.
"PT Fresenius Medical Care Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama pemerintah dan masyarakat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan ginjal di seluruh Indonesia," tuturnya
Ia melanjutkan bahwa kegiatan Project Sunrise ini dilakukan di Jakarta Timur sebagai proyek percontohan, bertempat di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Cakung, Jatinegara, Matraman, dan Pasar Rebo. (RO/OL-1)