Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Bermodal US$250 Juta, ITF Sunter Dijanjikan Ramah Lingkungan

Insi Nantika Jelita
26/9/2019 20:31
 Bermodal US$250 Juta, ITF Sunter Dijanjikan Ramah Lingkungan
Pekerja menggunakan alat berat memindahkan sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu (Intermediate Treatment Facility/ITF)(MI/PIUS ERLANGGA)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan pembangunan pusat pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Proyek senilai US$250 juta itu akan beremisi gas buang dengan standar Euro 5.

Pengertian dari baku emisi berstandar Euro 5 ialah gas emisi yang dikeluarkan dari proses pembakaran sampah harus memenuhi unsur polutan dengan kadar tertentu, sehingga tidak merusak lingkungan.

"Baku mutu emisi cerobong akan sesuai standar Euro 5 atau standar tertinggi. Baku mutu emisi itu dinamakan European Directive, dimana lebih ketat dibandingkan dengan baku mutu Indonesia," ujar Project Manager dari Large Projects City Solutions Fortum, Antti Liukko di Kantor Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (26/9).

ITF sendiri merupakan proyek Pemprov DKI sebagai alternatif pengolahan sampah di dalam kota. ITF dapat memproduksi sampah menjadi energi listrik menggunakan mesin insinerator.

ITF Sunter akan dibangun oleh PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Fortum yang berbasis di Finlandia.

Mega proyek tersebut diketahui akan didanai badan internasional. Untuk memuluskan hal tersebut, ITF tersebut harus memiliki studi rencana mitigasi dampak lingkungan dan sosial atau yang disebut Environment and Social Impact Analysis (ESIA). Apabila ESIA sudah selesai ditinjau dan disetujui, pembangunan ITF Sunter tersebut dapat segera dilakukan.

"ESIA menjadi kewajiban sebelum dana tersebut cair. Uang yang 250 juta Dollar Amerika akan dicairkan bertahap," kata Antti.

Baca juga: DPRD DKI Setujui Tipping Fee ITF Sunter Rp600 Ribu/Ton Sampah

Dalam kesempatan yang sama, Social Consultant ERM Indonesia Yudhi Pradhana menerangkan tinjauan terhadap kajian ESIA untuk pembangunan ITF Sunter ditargetkan selesai pada akhir Desember 2019.

"Dokumen kajian dampak lingkungan dan sosial ?atau ESIA sudah selesai Juni kemarin. Saat ini kami masih menunggu review. Semoga Desember 2019 sudah bisa disclose," jelas Yudhi

Kemudian menurut Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, M. Hanief Arie Setianto, mengatakan tujuan di bangunnya ITF Sunter bertujuan agar warga Jakarta memperoleh kehidupan dengan standar layanan yang baik.

"ITF Sunter bisa mengurangi 80% volume sampah. Tentu kita mengikuti aturan internasional karena didanai dari luar. Intinya, ITF bisa memberikan dampak yang positif kepada warga Jakarta untuk memperoleh kehidupan standar yang baik," tandasnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya