Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kematian Husen Membawa Perubahan

Sumantri
27/8/2019 11:40
Kematian Husen Membawa Perubahan
Wali Kota Tangerang Arief-R-Wismansyah-1.jpg(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MUHAMMAD Husen, 8, bukan siapa-siapa. Akan tetapi, kematian anak yang tenggelam di Sungai Cisadane itu akan tercatat sebagai pembawa manfaat bagi keseluruhan warga Kota Tangerang, Banten.

Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang sebelumnya hanya memperbolehkan ambulans di Puskesmas 13 kecamatan mengangkut pasien sakit, kemarin berubah karena Husen.

Dalam standar operasional prosedur (SOP) penggunaan ambulans yang baru disebutkan bisa mengantarkan pasien meninggal hingga ke rumah duka.

Perubahan SOP terjadi terkait dengan peristiwa kematian Husen yang tenggelam saat berenang di Sungai Cisadane, Jumat (23/8) sore. Ketika akan dibawa pulang ke rumah duka di Kampung Kelapa Indah RT 03/05, Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, petugas Puskesmas Cikokol menolak mengantarkan jenazah. Alasannya, ambulans hanya diperbolehkan buat mengangkut pasien sakit.

Supriadi, 40, selaku paman korban, terpaksa membopong jenazah anak pertama dari tiga bersaudara itu keluar dari puskesmas. “Saya kasihan melihat jenazah. Selain sudah lama di puskesmas, pihak puskesmas pun tidak peduli dan tidak bersedia mengantar ke rumah,” keluh Supriadi.

Kedukaan Supriadi yang membopong jenazah keponak-annya dengan tetesan air mata tertangkap oleh warganet dan menaikkannya ke media sosial. Banyak warga menyesalkan tindakan pegawai puskesmas yang tidak menyadari dirinya sebagai pelayan masyarakat dengan membiarkan warga yang sedang berduka semakin menderita. 

“Kami sudah merevisi SOP itu dan mulai hari ini, Senin (26/8/2019), SOP yang baru sudah bisa diberlakukan,” kata Kepala Dinas Kota Tangerang, Liza Puspita Dewi, kemarin.

SOP tersebut, lanjutnya, langsung disosialisasikan ke puskemas yang tersebar di 13 Kecamatan Kota Tangerang. Liza tidak ingin peristiwa pembopongan jenazah seperti yang dialami Husen terjadi lagi. “Ini merupakan pembelajaran buat kami. Jangan sampai peristiwa yang menimpa korban tenggelam itu terulang kembali,” imbuhnya.

Atas kekurangsigapan petugas Puskesmas Cikokol, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah telah meminta maaf. Saat datang ke rumah korban, Arief berjanji akan memberi teguran langsung kepada petugas puskesmas dan dinas kesehatan.

Berkaitan dengan teguran yang akan diterimanya dari Wali Kota Tangerang, Liza menyatakan siap menerima sanksi dalam bentuk apa pun. “Kasus ini dalam pemeriksaan inspektorat. Saya siap menerima apa pun sanksinya,” paparnya. (SM/J-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya