Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan membentuk peraturan gubernur baru untuk mengatasi permainan dalam pengelolaan apartemen maupun rumah susun.
Hal itu disampaikan Anies menanggapi pemadaman listrik yang dilakukan pengelola Apartemen Mediterania. Hal ini terjadi akibat adanya dualisme Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).
Pergub itu akan menemani Pergub 132/2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik yang sebelumnya sudah diterbitkan untuk memberikan pengelolaan kepada perwakilan penghuni serta meminimalisasi kehadiran pengembang dalam pengelolaan.
"Kita bisa cabut izin pengelolaannya. Kita buatkan aturannya, bahwa organisasi silahkan dibereskan, tapi listrik tidak boleh dipadamkan," kata Anies usai meresmikan Spot Budaya 2 Dukuh Atas, Minggu (18/8).
Baca juga: Komunitas Skateboard Dukung Penambahan Arena di Tiap Taman
Sanksi pencabutan izin bisa diberikan kepada pengelola Apartemen Mediterania karena telah cukup lama mencabut listrik yakni sejak pertengahan Juli lalu.
Anies tegas mengungkapkan adanya konflik dan perbedaan pendapat bisa terus berjalan sambil menunggu proses penyelesaiannya. Namun, hak-hak dasar penghuni tidak boleh dicabut, di antaranya air dan listrik.
Menurutnya, selama ini, masih banyak pengelolaan apartemen yang masih di tangan pengembang dan tidak sesuai dengan Pergub 132/2018.
Tidak hanya pemadaman listrik sepihak, permainan yang terjadi juga terkait dengan permainan harga Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Anies menyebut pola permainan IPL bisa disebut sebagai bentuk pemerasan karena tanpa didasari penghitungan yang transparan.
"Orang diperas, IPL dinaikkan kapan saja, nggak jelas alasannya. Kita atur supaya masyarakat tinggal di rusun bisa nyaman," tandasnya.
Menurutnya, pengelolaan rusun dan apartmen yang tidak beres inilah yang membuat banyak warga kurang berminat tinggal di rusun maupun apartemen. Hasilnya, apartemen yang jumlahnya cukup banyak di Jakarta masih banyak yang kosong.
Padahal masih banyak warga yang tidak dapat membeli rumah tapak karena harga tanah yang telah melambung tinggi.
"Selain kosong karena hanya untuk investasi, banyak juga apartemen yang kosong karena orang tidak berminat. Masalahnya di sini," ungkapnya. (OL-2)
Untuk penyintas kebakaran di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, misalnya, bisa memilih rumah susun (rusun) terdekat, yakni Rusun Pasar Rumput.
Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran.
Film Keluarga Besar mengangkat ide cerita tentang sebuah keluarga berbadan besar yang tinggal di rumah susun (rusun).
Masyarakat diminta untuk terus bersabar dan tidak mengeluh jika masih tidak mau direlokasi ke rusun Jagakarsa.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno tengah mempertimbangkan untuk membangun rumah susun (rusun) di kawasan Kali Krukut segmen Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
Kenaikan tarif air bersih di rumah susun (rusun) Jakarta memicu gelombang protes dari para penghuni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved