Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ANGGOTA Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Bestari Barus meminta Pemprov DKI Jakarta segera melakukan tindakan pengolahan sampah yang lebih efektif.
Persoalan sampah DKI muncul akibat Bantargebang akan ditutup pada tahun 2021 lantaran tidak mampu lagi menampung tumpukan sampah. Sedangkan Pemprov memiliki rencana intermediate treatment facility (ITF) yang akan rampung pada 2022.
"Sampah DKI ada 7.500 ton per hari sekarang, ITF baru hanya 1. Itu juga baru bisa menampung 2.200 ton, yang menjadi pertanyaan besar sampah seberat 5.300 ton akan diletakkan dimana," kata Bestari saat dihubungi, Jumat (2/8).
Sebelumnya, Bestari juga sempat berbeda argumen dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait persoalan sampah DKI.
"Sebagai sahabat Pak Anies, saya menyampaikan ini lebih awal. Agar beliau dapat mengambil action kemana 5.300 ton sampah ini, sementara kita baru memiliki satu ITF," ujar Bestari.
"Yang dikhawatirkan sisa sampah berton-ton itu. Jadi saya sampaikan agar percepatan lompatan-lompatan oleh gubernur," imbuhnya.
Baca juga: Pemprov DKI Nilai Masyarakat Sulit Minimalkan Produksi Sampah
Bestari tidak mempermasalahkan anggaran perihal sampah DKI senilai Rp37 triliun, tetapi Bestari menkankan perihal DKI darurat sampah pada saat Bantargebang ditutup.
"(Anggaran) Itu kan alokasi semua menyeluruh. Ada alat berat, pembebasan tanah dan sebagainya. Persoalan bukan pada itu tapi yaitu Jakarta ini bisa menjadi darurat sampah pada saat nanti Bantargebang ditutup pada 2021 sementara Jakarta baru punya ITF 2022," tegas Bestari.
Bestari menyarankan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) lebih efektif dan cepat perihal sampah di ibu kota ini.
"TGUPP segera mengentaskan sampah ini. DKI harus segera membebaskan lahan dan mengundang investor dan bukan satu negara saja tapi dari berbagai negara agar, percepatan ini bisa mengatasi permasalahan sampah," tutup Bestari.(OL-5)
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Asep mengatakan selama ini sampah dari kawasan PIK masih dibuang ke TPST Bantargebang. Di sisi lain, Asep menyinggung soal kondisi Bantargebang yang sudah penuh.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly/BSF) sebagai solusi inovatif."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved