Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

UNHCR Akan Lanjutkan Beri Bantuan Pada Pencari Suaka

Putri Anisa Yuliani
01/8/2019 17:08
UNHCR Akan Lanjutkan Beri Bantuan Pada Pencari Suaka
Aktifitas para pencari suaka di lingkungan penampungan yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta di Gedung Eks Kodim Kalideres, Daan Mogot.(MI/ROMMY PUJIANTO)

UNITED Nation for High Risk Refugees (UNHCR) akan melanjutkan memberikan bantuan bagi para pengungsi pencari suaka yang saat ini ditampung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

Ketua Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jakarta Barat Chairul Anwar mengatakan komitmen UNHCR itu disampaikan setelah Pemprov memutuskan untuk menghentikan bantuan kemarin.

"Pemprov DKI berhenti memberi bantuan di 31 Juli kemarin. Nah, UNHCR akan lanjut memberikan bantuan sampai tujuh hari ke depan," kata Chairul saat dihubungi, Kamis (1/8).

Chairul menegaskan setelah masa tujuh hari itu akan ada pembahasan lanjutan terkait kemampuan UNHCR maupun pemerintah pusat untuk memberikan bantuan.

Menurutnya, Pemprov DKI maupun pemerintah pusat tidak bisa terus memberikan bantuan. Terlebih pengungsi pencari suaka itu bukan tanggung jawab pemerintah Indonesia.

"Mereka bukan tanggung jawab kita. Tapi kita membantu karena kita ada rasa kemanusiaan," kata dia.

Baca juga: Dinsos DKI Hanya akan Bantu Pencari Suaka Hingga 31 Juli

Tanggung jawab menyelesaikan masalah pengungsi masih ada di pundak UNHCR. Terlebih Indonesia pun tidak dijadikan destinasi akhir oleh para pencari suaka. Para pencari suaka asing dari Afganistan dan Sudan mayoritas ingin mencari suaka di Australia dan Amerika Serikat.

"Tapi pintu untuk ke AS sudah tertutup karena kebijakan mereka yang tidak mau menerima imigran dari negara manapun. Sementara Australia sedang moratorium dan tidak menerima imigran baru. Keputusan tetap ada di UNHCR bagaimana nanti dengan pemerintah pusat," tukasnya.

Sebelumnya pada awal Juli lalu Pemprov DKI menampung para pencari suaka asing yang menempati trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Jumlah pengungsi yang awalnya hanya 250 orang terus bertambah menjadi 1.000-an orang sejak kebijakan bantuan dari Pemprov DKI diberikan.

Namun, Pemprov DKI memutuskan menghentikan pemberian bantuan pada 31 Juli lalu dan menyerahkan nasib pengungsi kepada UNHCR. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya