Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta resmi memulai proses revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), kemarin.
Peletakan batu pertama dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto dan budayawan Salim Said.
Acara peresmian dilakukan di selasar kawasan TIM. Revitalisasi sendiri dilakukan guna meningkatkan fungsi kawasan menjadi pusat kesenian dan kebudayaan bertaraf internasional.
"Jakarta memiliki banyak bibit ungul di bidang seni dan budaya. Tugas pemerintah ialah menyediakan tempat serta iklim yang baik agar bibit-bibit itu tumbuh subur, tidak hanya menjadi seniman yang dihargai di tingkat nasional, tetapi juga internasional. TIM juga diharapkan tidak hanya menjadi pusat seni dan budaya di Indonesia serta Asia tetapi juga dunia," kata Anies.
Anies juga menegaskan sebagai pusat seni dan budaya, iklim di kawasan TIM juga harus dijaga agar tertib. Oleh karena itu, seiring dengan revitalisasi TIM, Pemprov juga merevitalisasi trotoar di kawasan Cikini guna memfasilitasi masyarakat agar senang berjalan kaki serta mudah menjangkau TIM.
Revitalisasi itu merupakan pelaksanaan Pergub No 68/2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah dan Kepgub No 1042/2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah.
Dikelola BUMD
Jika revitalisasi selesai, pengelolaannya akan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengembang dengan masa pengelolaan 30 tahun sebelum diserahkan kembali ke Pemprov DKI.
"Kemungkinan 30 tahun, karena mereka baru selesai pengelolaan itu 23 tahun. Kenapa dikelola Jakpro, karena di sini ada faktor biaya. Jadi kenapa pilih BUMD, maksudnya supaya dia bisa mengelola dengan skema bisnis tetapi ada unsur pembangunannya," kata Anies.
Anies mengatakan, bila revitalisasi TIM dikerjakan sektor swasta, selain terlalu berat pembiayaannya, juga pengembalian aset akan memakan waktu lama.
"Bayangkan kembalinya setelah 23 tahun. Nah, kalau SKPD (satuan kerja perangkat daerah) saja, ya menerima pemasukan semata-mata sebagai cost center. Padahal kita tidak ingin ini hanya cost center. Karena kalau cost center biaya per tahunnya mahal sekali. Itulah sebabnya kenapa kita menggunakan skema BUMD," lanjut Anies.
Rencana revitalisasi TIM, menurut Anies, telah diterima Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). "Yang penting ialah kegiatan seni budaya dapat berkembang dengan baik, dan kegiatan komersialnya itu untuk memfasilitasi seni budaya," terang Anies.
Itulah sebabnya, kata dia, ada harapan mekanisme pasar bisa sejalan dengan kegiatan kebudayaan. Bila ini dapat berjalan baik, TIM bisa jadi proyek percontohan bagi pengembangan bisnis yang sejalan dengan seni dan budaya di Jakarta.
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, di sela-sela acara seremoni menyebutkan, proyek ini memerlukan dana Rp1,8 triliun.
Sumber dana dari penyertaan modal daerah (PMD) DKI Jakarta. Untuk PMD tahap 1 yang cair tahun ini ialah sebesar Rp200 miliar.
Pada tahap ini Dwi menjelaskan proses yang dilakukan ialah merevitalisasi selasar dan wajah depan TIM, penyediaan ruang terbuka dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.
"Kami juga memperkecil ruang parkir mobil karena memang tidak ingin menyediakan banyak ruang parkir agar pengunjung yang datang atau pihak yang beraktivitas bisa menggunakan angkutan umum," tegasnya. (Ssr/J-3)
GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo di Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (16/5).
Kondisi sungai saat ini sebagian besar mengalami penyempitan dan pendangkalan dan bahkan menyisakan lebar hanya 2-3 meter.
Dengan banyaknya revitalisasi bangunan bersejarah di Jakarta, bisa mempercepat perubahan Jakarta menjadi kota Global.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta telah melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan tinggi yang kerap terjadi pada akhir tahun.
Pedestrian yang terletak di Jalan Raya Ciater, Serpong dilengkapi juga tempat duduk, tempat sampah, tempat parkir sepeda, lampu penerangan, dan bollard
Terkenal sebagai salah satu pusat manufaktur terbesar di Indonesia, Batam kini mulai mengubah citra kotanya menjadi lebih dari sekadar Kota Industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved