Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Enam Perumahan Terendam Luapan Dua Sungai

MI
02/4/2019 09:55
Enam Perumahan Terendam Luapan Dua Sungai
Banjir di wilayah Depok(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

HUJAN deras membuat sejumlah wilayah di Depok, Tangerang, dan Bekasi disambangi banjir, kemarin. Selain curah hujan yang tinggi, salur-an air yang terhambat diduga menjadi penyebab banjir.

Di Kota Depok, banjir merendam belasan rumah dan jalan di Kompleks Taman Duta, Cisalak, Kecamatan Suk-majaya. Dua sungai di wilayah itu, yakni Kali Kecil dan Kali Laya, meluap. Jalan dan lingkungan perumahan pun berubah menjadi sungai karena direndam banjir setinggi 70-100 sentimeter.

"Ada enam perumahan yang terdampak. Selain kali yang meluap, buruknya drainase juga memperparah banjir," tutur Deni Setiawan, 40, warga.

Selain banjir, genangan air juga merusak aspal jalan di sejumlah lokasi. Kondisi itu terlihat sesaat setelah air surut.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota De-pok, Citra Indah Yulianti, mengatakan banjir di Kompleks Taman Duta terjadi akibat sampah kiriman dari Kali Jantung, Kali Laya, dan Kali Pengarengan. "Warga sekitar terbiasa membuang sampah ke kali. Kali dipenuhi eceng gondok dan sampah meski secara rutin kami melakukan pengerukan."

Di Kota Tangerang, banjir mengepung Jalan Mutiara di Kelurahan Cipadu, Larangan. Selain permukiman, genangan air juga membuat proses belajar mengajar di SDN 05, Kreo, terganggu.

Di musim hujan ini, sudah beberapa kali banjir datang. Anak saya sering tidak bisa sekolah karena sekolahnya terendam air," ujar Titis, warga.

Baca Juga: Kota Depok Dikepung Banjir

Banjir bandang datang ke Kota Bekasi, Minggu (31/3) malam. Akibat jebolnya tanggul di Perumahan Cahaya Kemang Permai, Jatikramat, Jatiasih, ratusan rumah diren-dam banjir. Ketinggian air mencapai 1 meter.

Kemarin, Tim Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane melakukan upaya darurat dengan menutup tanggul jebol. Sebanyak 500 karung pasir ditumpuk di sekitar tanggul.

"Kami berharap saat hujan datang, tanggul darurat ini bisa menahan aliran air tidak keluar dari sungai. Setelah musim hujan berlalu, kami akan melakukan perbaikan permanen," ungkap anggota Satuan Operasi dan Pemeliharaan BBWSCC Iwan Aditya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Bekasi, Yudianto, menambahkan penanganan darurat tanggul jebol mencapai 15 meter. (KG/SM/Gan/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya