Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Tim KNKT Selidiki Anjloknya Comuter Line di Bogor

Dede Susianti
10/3/2019 15:53
Tim KNKT Selidiki Anjloknya Comuter Line di Bogor
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono(MI/DEDE SUSIANTI)

KOMITE Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung menerjunkan timnya ke lokasi kejadian kereta anjlok di Bogor, Minggu (10/3) pagi.

Kereta bernomor KA 1722 relasi Jatinegara - Bogor, anjlok di Petak Jalan antara Cilebut-Bogor, tepatnya di perlintasan di Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, sekitar pukul 10.15 WIB.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, ditemui di lokasi, mengatakan pihaknya akan langsung melakukan penyelidikan guna mengetahui apa penyebabnya.

"Ada empat orang yang kita turunkan. Kita akan periksa satu-satu. Nanti roda diukur, rel kita ukur detil," kata Soerjanto.

Menurutnya, melihat kondisi, waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Namun lain halnya jika ada yang harus diperiksa di laboratorium.

"Mungkin ndak lama. Masalahnya ada semua, cuma kita butuh detil temuan- temuannya. Kalau ada yang perlu kita periksa ke labtorium itu yang agak lama, sekitar 2 bulanan," pungkasnya.

 

Baca juga: Evakuasi Korban KRL Anjlok, Petugas BPBD Terluka

 

Di lokasi kejadian, Executive Vice Presiden KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rusdiansyah mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari anjloknya kereta tersebut. Saat ini, pihaknya masih pengumpulan data-data dan fokus pada evakuasi gerbong.

"Kami saat ini sedang berusaha secepat mungkin untuk evakuasi kereta yang anjlok," katanya.

Dia menjelaskan, dari 8 gerbong kereta yang berdiri di atas itu ada 5, 3 gerbongnya anjlok. Ketiganya ialah gerbong khusus perempuan yang ada di bagian depan, dan gerbong kedua dan ketiga merupakan gerbong umum.

"Kami upayakan. Sekarang yang paling cepat, 3 gerbong dulu untuk ditarik ke belakang. Sementara yang dua gerbong yang masih di atas rel untuk menahan gerbong yang jatuh," jelasnya.

Untuk proses evakuasi sendiri, lanjutnya, ada 200 personel atau petugas yang dikerahkan.

"Petugas kami sekitar 200 orang kita turunkan ke lapangan. Insyaalah secepat mungkin kami segera evakuasi menggunakan alat berat crane," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya