Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Berkendara Aman Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas

R Muhammad Zen
24/1/2019 20:33
Berkendara Aman Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas
(MICOM/R.Muhammad Zen)

PERILAKU aman berkendara kini menjadi hal utama yang sedang gencar dikampanyekan berbagai pihak, mulai dari kepolisian, pemerintah, hingga pelaku industri otomotif guna mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.

Data Korps Lalu Lintas menyebutkan bahwa buruknya perilaku berkendaralah yang sering kali menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan. Meski terbilang sulit pada awalnya, kini edukasi aman berkendara (safety riding) mulai dianggap penting oleh sebagian masyarakat.

Menurut Kasat Lantas Polres Jakarta Barat AKB Ganet Sukoco, kepolisian bekerja sama dengan Relawan Saber (Sapu Bersih) ranjau paku dan Tetsan mengampanyekan pentingnya berkendara aman dengan menggunakan cairan anti ban bocor IML, menyasar kaum milenial yang berusia 17-30 tahun.

"Melalui program Millenial Road Safety Festival diharapkan tidak hanya akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, juga menghindari tindakan kriminal yang terjadi di jalan raya," kata Ganet di Jakarta, Kamis (24/1).

Baca juga: Pemasangan Sensor Tilang Elektronik Bakal Diperluas

Di samping meningkatnya kesadaran masyarakat untuk aman berkendara di jalan raya, peran relawan Saber mulai mengurangi jumlah ranjau paku yang sengaja disebar oknum-oknum tak bertanggungjawab dan ikut menurunkan angka kecelakaan.

"Jika tertangkap basah, tentu kami akan tangkap dan kurung para pelaku penyebar ranjau paku tersebut. Untuk itu para pengemudi kendaraan bermotor sebaiknya lebih berhati-hati," tegas Ganet.

Terkait ranjau paku itu, hal senada disampaikan salah satu relawan Saber Siswanto, saat ini ranjau paku sudah berkurang drastis. Namun khusus di depan kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke arah Gedung Polda Metro Jaya ranjau paku selalu ada.

Keberadaan para penambal ban di sekitar lokasi itu sering dituding menjadi biang kerok penyebar ranjau paku, namun tentu tidak semuanya berbuat curang.

"Itu kerjaan oknum, karena tidak semua penambal ban berbuat curang. Mungkin mereka berbuat nakal karena ingin mendapatkan uang secara instan," ujar Siswanto lagi.

Sementara itu, selaku mitra kepolisian dalam kampanye aman berkendara, PT Tetsan yang merupakan produsen onderdil mobil dan motor di Indonesia, empat tahun terakhir memproduksi cairan anti ban bocor IML agar pengendara terhindar dari kecelakaan atau tindakan kriminal di jalan raya.

Menurut Director Tetsan, cairan anti ban bocor merk IML Super Tyre Sealant merupakan produk lokal perpaduan teknologi dari Jepang dan Korea, yang diproduksi menggunakan teknologi khusus yang membuat ban tidak akan bocor meski terkena ranjau paku. Sebelum cairan dimasukkan ke dalam ban, ban harus dalam kondisi kempes.

"Dalam cairan ini terdapat teknologi tubeles seperti lem berteknologi yang ketika terkena paku atau benda tajam, cairan IML akan menambal secara otomatis dengan cepat secara permanen. Kocok dulu cairan dalam botol sebelum dimasukkan ke ban melalui pentil," jelas Philip. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya