Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMUNCULAN tren kopi starling kekinian yang mulai banyak beredar di jalan-jalan, di satu sisi memunculkan peluang usaha. Bagi mereka yang ingin mencoba terjun ke bisnis kopi, metode kopi starling kekinian bisa dicoba. Namun, di sisi lain, karena bisnis itu mudah diduplikasi dan semua orang bisa membuat, dikhawatirkan terjadi perang harga.
“Sekarang mungkin berkisar Rp8 ribu-Rp10 ribuan. Mungkin nanti bisa turun di bawah, itu karena saking banyaknya. Nah, buat beberapa brand yang memang baru membangun, yang saya temui bahwa mereka punya kendala di SDM yang mau bawa sepeda gerobaknya," ujar Asesor dan trainer barista Harianto.
Ia juga melihat pertumbuhan kopi straling kekinian juga tidak akan memengaruhi bisnis kedai kopi karena memiliki target pasar yang berbeda. Secara bahan baku yang digunakan pun berbeda. Sebelum tren itu naik, kata Harianto, bahan baku yang digunakan dari kopi starling kekinian lmemang tidak digunakan oleh kedai-kedai kopi. “Sebenarnya kopi gerobakan ini lebih ke menemukan pasar yang berbeda. Ada segmen yang tidak tersentuh sebelumnya,” lanjut Harianto.
Sementara itu, pemilik kopi starling kekinian Bliyu, Rahma, mulai khawatir dengan semakin banyaknya kopi gerobakan yang saat ini muncul. Ia takut akan terjadi impak yang tidak berkelanjutan di industri kopi Indonesia. Meski saat ini ia juga ikut nyemplung ke dalam tren, misinya Bliyu menjadi kendaraan untuk mendirikan keda kopi dengan biji yang berkualitas dan harga sepadan. Rahma pun lantas melakukan edukasi soal mengapa ada harga kopi yang sangat murah hingga mahal karena memang secara kualitas berbeda. (Jek/M-2)
Pemilihan biji kopi tidak signifikan untuk menurunkan harga jual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved