Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANYANG-anyangan merupakan gejala yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi berkemih disertai dengan rasa tidak tuntas buang air kecil. Anyang-anyangan menjadi gejala yang sering terjadi pada ibu hamil. Lalu, apa penyebab anyang-anyangan saat hamil?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Keven Pratama Manas Tali, Sp.OG memaparkan penyebab anyang-anyangan saat hamil melalui Instagram @dokterkeven dan melansir dari situs Rumah Sakit Pondok Indah;
Perubahan hormon ialah gejala yang tidak dapat dipungkiri akan terjadi pada suatu proses kehamilan. Perubahan umum yang terjadi adalah peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen.
Baca juga : Terinspirasi Nana Mirdad Selamatkan Bayi, Film Malam Keramat Kisahkan Perjuangan Ibu Hamil
Peningkatan kadar hormon tersebut akan meningkatkan suplai darah ke ginjal. Peningkatan suplai darah yang mengalir ke ginjal menghasilkan jumlah urin yang lebih banyak, hal ini pun mengakibatkan gejala anyang-anyangan.
Pada kehamilan trimester pertama (usia kehamilan 1-12 minggu), rahim yang terletak di rongga pelvis (panggul) terus mengalami pembesaran secara progresif.
Kondisi rahim yang membesar tersebut membuat kandung kemih yang terletak di depan rahim terdorong atau terdesak. Hal ini menyebabkan kapasitas penampungan urin menjadi lebih kecil dan mengakibatkan kencing menjadi lebih sering atau anyang-anyangan.
Penyebab lainnya ialah tidak tuntas saat berkemih. Kencing yang tidak tuntas merupakan kondisi ketika seseorang merasa ingin kencing lagi padahal ia baru saja buang air kecil. Hal ini karena masih ada urin yang tersisa di dalam kandung kemih.
Saat ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa menyebabkan terjadinya anyang-anyangan. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein.(M-3)
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved