Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANYANG-anyangan merupakan gejala yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi berkemih disertai dengan rasa tidak tuntas buang air kecil. Anyang-anyangan menjadi gejala yang sering terjadi pada ibu hamil. Lalu, apa penyebab anyang-anyangan saat hamil?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Keven Pratama Manas Tali, Sp.OG memaparkan penyebab anyang-anyangan saat hamil melalui Instagram @dokterkeven dan melansir dari situs Rumah Sakit Pondok Indah;
Perubahan hormon ialah gejala yang tidak dapat dipungkiri akan terjadi pada suatu proses kehamilan. Perubahan umum yang terjadi adalah peningkatan kadar hormon progesteron dan estrogen.
Baca juga : Terinspirasi Nana Mirdad Selamatkan Bayi, Film Malam Keramat Kisahkan Perjuangan Ibu Hamil
Peningkatan kadar hormon tersebut akan meningkatkan suplai darah ke ginjal. Peningkatan suplai darah yang mengalir ke ginjal menghasilkan jumlah urin yang lebih banyak, hal ini pun mengakibatkan gejala anyang-anyangan.
Pada kehamilan trimester pertama (usia kehamilan 1-12 minggu), rahim yang terletak di rongga pelvis (panggul) terus mengalami pembesaran secara progresif.
Kondisi rahim yang membesar tersebut membuat kandung kemih yang terletak di depan rahim terdorong atau terdesak. Hal ini menyebabkan kapasitas penampungan urin menjadi lebih kecil dan mengakibatkan kencing menjadi lebih sering atau anyang-anyangan.
Penyebab lainnya ialah tidak tuntas saat berkemih. Kencing yang tidak tuntas merupakan kondisi ketika seseorang merasa ingin kencing lagi padahal ia baru saja buang air kecil. Hal ini karena masih ada urin yang tersisa di dalam kandung kemih.
Saat ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa menyebabkan terjadinya anyang-anyangan. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein.(M-3)
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved