Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PSIKOLOG klinis lulusan Universitas Indonesia Nirmala Ika, mengatakan bahwa berpelukan secara tulus antara orang tua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai, diterima, dan menyalurkan kebahagiaan.
"Semua anak butuh merasa dicintai dan diterima. Pelukan bisa menjadi media yang membuat mereka merasa dicintai dan bahagia. Dengan memeluk anak, dia akan merasa bahagia," kata Nirmala saat dikutip dari Antara, Senin (15/7).
Nirmala menjelaskan bahwa masih banyak orang tua yang merasa canggung untuk memeluk anaknya karena didikan pada zamannya yang menerapkan batasan antara orang tua dan anak.
Baca juga : Orangtua Anak dengan Kanker Perlu Dukungan Psikologis
Namun, secara umum, berpelukan dapat memberikan manfaat dengan menghasilkan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Hormon ini akan membantu menurunkan level stres dan meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia, suasana hati akan membaik dan semua organ tubuh akan berfungsi dengan baik.
Pelukan tulus dari orang tua, menurut Nirmala, memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak, yang juga merupakan reaksi alami tubuh sebagai sesuatu yang menenangkan dan membuat anak merasa dihargai.
Baca juga : Nikita Willy Dilibatkan dalam Edukasi Tumbuh Kembang Anak
Nirmala menjelaskan bahwa pelukan selama 10 detik cukup untuk membuat anak merasa bahagia. Namun, pelukan harus dilakukan dengan tulus dan orang tua harus "hadir" tanpa distraksi pikiran tentang hal lain.
"Secara psikologis, yang penting adalah hati kita tulus atau tidak. Bisakah dalam beberapa detik kita benar-benar hadir, memeluk anak dengan penuh perhatian? Itu lebih penting daripada memeluk hanya untuk memenuhi aturan sementara pikiran kita kemana-mana. Anak-anak lebih butuh kehadiran fisik," jelas Nirmala.
Nirmala juga mengatakan bahwa anak yang lebih besar masih membutuhkan pelukan hangat dari orang tuanya. Namun, ucapan dari lingkungan sekitar yang mengatakan bahwa pelukan berarti manja membuat sebagian anak yang sudah masuk pubertas menjadi jarang ingin dipeluk, terutama di tempat umum.
Baca juga : Mitos atau Fakta: Apakah Anak yang Sering di Bebaskan Bermain Imunitasnya Lebih Kuat?
Oleh karena itu, Nirmala mengingatkan orang tua untuk membiasakan pelukan sebagai hal yang wajar dan sebagai upaya menunjukkan kasih sayang kepada anak.
Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orang tua bisa tumbuh dengan hati yang tenang dan mampu menularkan kebahagiaan kepada orang lain karena tidak terpapar kekerasan.
"Kita juga harus mengajarkan anak siapa yang boleh memeluk dan siapa yang tidak, serta jenis pelukan yang diperbolehkan. Namun, jika dia masih mau dipeluk oleh orang tuanya, dia akan merasa nyaman karena tidak merasa dihakimi," katanya.
Selain pelukan, orang tua bisa hadir secara utuh fisik dan emosional dengan meluangkan waktu 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. Nirmala berharap dengan adanya Hari Memeluk Anak Nasional, semakin banyak orang tua yang sadar dan mau memeluk anaknya dengan tulus. (Z-10)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Pelukan dapat memicu pelepasan endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan hubungan antar manusia. Pelajari jenis pelukan.
Berpelukan dapat memberikan manfaat menghasilkan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved