Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PERUBAHAN hormon yang terjadi pada masa kehamilan sangat berpengaruh pada tubuh, salah satunya membuat kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum. Sehingga ibu hamil (bumi) rentan mendapati jerawat di tubuhnya, bahkan ada yang parah.
Perubahan hormon membuat kondisi kulit, rambut, dan kuku berbeda dari sebelum mengandung. Pendiri Skin Dewi, Dewi Kauw, membagikan beberapa kiat memilih dan memakai produk skincare yang aman untuk bumil :
Dewi mengatakan langkah pertama yang dilakukan ialah mengetahui kebutuhan kulit pada saat hamil.
Baca juga : Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel
“Pertama, mengetahui dulu kebutuhan kulit saat hamil karena saat hamil tuh kulit kita bisa beda banget. Ada orang yang biasa kulitnya kering tapi pas hamil minyakan atau kebalikan. Jadi, perhatikan dulu nih kebutuhan kulitnya karena ada kemungkinan besar kulit berubah,” kata Dewi ke Media Indonesia, Rabu (3/7).
Selain perubahan kebutuhan kulit, saat masa kehamilan ada beberapa hal yang juga berubah seperti tidak menyukai aroma tertentu, yang biasanya ketika sebelum hamil menyukai aroma tersebut.
“Perhatikan juga biasanya kalau lagi hamil kan aneh-aneh ya mungkin biasanya suka bau lemon tapi pas lagi hamil cium bau lemon, mau muntah. Jadi, usahakan mungkin dipilih-pilih juga atau lebih memahami lah ya kebutuhannya apa tergantung masa kehamilannya,” ungkapnya.
Baca juga : Ini Tips Bagi Pria untuk Menjaga Kesehatan Kulit Saat Cuaca Panas
Setelah itu, kamu baru bisa memilih produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan sukai aromanya.
Dewi menyarakan untuk memakai basic skincare seperti pembersih wajah saat masa kehamilan karena kulit lebih sensitif.
“Skin Dewi ini punya pembersih wajah yang kita sebutnya sabun tanpa sabun, pembersih wajah tanoa busa sehingga lebih lembut di kulit bisa jadi opsi yang baik bagi bumil. Setelah pembersih wajah tentunya kita harus melembabkan kembali. Nah, balik lagi nih tergantung kebutuhan apakah kulitnya kering jadi perlu pelembab yang lebih lembab banget atau berminyak, pelembabnya butuh yang nggak terlalu berat. Terus yang paling basic tentunya kalau mau keluar gunakan sunblock,” tuturnya.
Dewi mengatakan apabila perlu ditambahkan serum, masker wajah, dan lainnya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
“Perlu diperhatikan juga misalkan ada enggak kandungan yang membuat kulit lebih sensitif atau yang tidak diizinkan selama hamil seperti retinol,” tukasnya.(M-3)
Banyak ibu hamil pun bertanya-tanya: apakah tes DNA bisa dilakukan sebelum persalinan? Jawabannya: bisa.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah memaparkan pemeriksaan ultrasonografi (USG) fetomaternal sangat bermanfaat untuk mendeteksi lebih awal penyakit jantung bawaan pada janin.
Panel FDA meragukan keamanan antidepresan SSRI seperti Prozac dan Zoloft bagi ibu hamil, bahkan mengusulkan peringatan kotak hitam.
PROFESOR Entomologi Medis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Prof. James Logan, menemukan fakta bahwa ibu hamil ternyata lebih disukai nyamuk dan sering digigit oleh nyamuk
Studi dari University of Durham dan Dewan Riset Medis Gambia menunjukkan ibu hamil menghembuskan karbon dioksida lebih banyak karena kenaikan berat badan
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Manfaat retinol mengurangi kerutan, mendorong produksi kolagen, sekaligus membantu peremajaan sel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved