Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza atau yang dikenal sebagai Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang ditugaskan menyalurkan bantuan di Jalur Gaza bukanlah aktivitas operasi bantuan, melainkan tindakan brutal yang disamarkan sebagai niat baik.
Hal ini disampaikan Penjabat Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza pada Rabu (27/8).
Polyansky menyatakan bahwa sejak misi tersebut dimulai pada Mei, lebih dari 1.800 warga Palestina tewas saat berusaha mendapatkan bantuan. Dari jumlah itu, lebih dari 1.000 korban meninggal di sekitar lokasi distribusi yang dikelola yayasan tersebut.
"Menembaki warga sipil tidak hanya dilakukan secara rutin, tetapi juga dengan sengaja. Orang-orang yang sangat membutuhkan makanan menghabiskan malam di dekat titik distribusi, dan sebagai balasannya, mereka mendapatkan peluru," katanya seperti dilansir dari Anadolu, Kamis (28/8).
Polyansky menegaskan bahwa operasi tersebut lebih menyerupai alat intimidasi daripada upaya kemanusiaan.
"Ini bukan misi kemanusiaan. Kekejian ini dibalut dengan kegiatan kemanusiaan, bertujuan untuk menindas warga sipil yang tak berdaya. Metode-metode seperti itu tidak dapat diterima," katanya, sambil mendesak Sekretariat PBB agar tidak mengorbankan prinsip-prinsipnya.
Dia juga menghubungkan serangan militer Israel di Gaza dengan laporan bahwa Hamas telah menerima proposal mediasi mengenai pembebasan sandera dan gencatan senjata sementara.
Polyansky turut mengecam peran Amerika Serikat dalam misi tersebut.
"Kita telah mendengar tentang diplomasi agresif Amerika di lapangan selama berbulan-bulan, tetapi tidak membuahkan hasil yang menggembirakan. Kami mendesak rekan-rekan Amerika kami untuk tidak hanya memikirkan kepentingan Israel tetapi juga nasib warga sipil Palestina," tambahnya.
Moskow, lanjutnya, tetap konsisten mendukung jalur diplomasi dan menekankan bahwa hanya formula dua negara yang dapat menjamin keamanan Israel sekaligus memenuhi hak Palestina untuk bernegara.
"Jika tidak, Yerusalem Barat akan semakin terisolasi dan kehilangan lebih banyak nyawa warga sipil di Gaza," ucapnya.
Hingga kini, serangan militer Israel di Gaza masih berlangsung di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Rusia berulang kali menegaskan bahwa kebijakan AS memperburuk situasi, sementara solusi dua negara dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian. (I-3)
Anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikannya selama tiga tahun beruntun akibat blokade dan agresi Zionis Israel yang hingga kini masih terjadi.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8).
Serangan Israel ke spot tangga di RS Nasser, Gaza, Senin (25/8/2025) totalnya menewaskan 20 orang, termasuk 5 jurnalis.
Anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikannya selama tiga tahun beruntun akibat blokade dan agresi Zionis Israel yang hingga kini masih terjadi.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8).
AS menjadi satu-satunya anggota Dewan Keamanan PBB yang menolak mengakui bencana kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, merupakan krisis yang disebabkan ulah manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved