Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Ternyata Tiga Serangan Israel ke RS Nasser dan Jurnalis

Ferdian Ananda Majni
28/8/2025 21:09
Ternyata Tiga Serangan Israel ke RS Nasser dan Jurnalis
Jurnalis di Gaza.(Al Jazeera)

ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8). Sedikitnya 22 orang tewas, termasuk petugas medis, tim penyelamat dan lima jurnalis.

Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat ketika balkon rumah sakit terkena tembakan diduga peluru tank. Serangan pertama menewaskan juru kamera Reuters, Hussam Al-Masri dan beberapa orang lain. 

Sembilan menit kemudian, saat petugas tanggap darurat serta jurnalis mencoba menolong korban, militer Israel kembali melancarkan serangan. Taktik ini dikenal dengan istilah double tap.

Rekaman terbaru yang diperoleh CNN menunjukkan bahwa serangan susulan itu bukan hanya satu, melainkan dua tembakan hampir bersamaan. Serangan kedua dan ketiga inilah yang diyakini menyebabkan jumlah korban terbanyak.

Serangan terhadap tenaga medis, jurnalis, dan warga sipil secara sengaja tergolong pelanggaran hukum humaniter internasional serta kejahatan perang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden ini sebagai kecelakaan tragis. Namun sehari kemudian, militer Israel menyatakan enam teroris tewas dalam serangan tersebut dengan klaim target diarahkan pada kamera yang ditempatkan oleh Hamas.

Meskipun demikian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku masih menyelidiki beberapa celah dalam pemahaman mereka. Mereka menegaskan bahwa IDF tidak secara sengaja menargetkan warga sipil.

Rekaman CNN memperlihatkan detail detik-detik kejadian. Setelah serangan pertama, jurnalis Hatem Omar merekam upaya penyelamatan. 

Dari lantai bawah, siaran langsung Al Ghad TV juga menangkap momen petugas penyelamat di tangga. 

"Wartawan, pasien, perawat, dan pasukan pertahanan sipil ada di tangga. Kami menjadi sasaran langsung," kata Omar dari ranjang rumah sakitnya seperti dilansir CNN, Kamis (28/8).

Analisis video frame-by-frame menunjukkan dua amunisi tambahan menghantam rumah sakit hampir bersamaan. 

Analisis oleh spesialis senjata N.R. Jenzen-Jones, yang merupakan direktur Armament Research Services, menyebut tembakan itu kemungkinan berasal dari meriam tank Israel tipe M339. 

"Dampak dua proyektil pada saat yang hampir bersamaan menunjukkan dua tank mungkin menembak sasaran secara bersamaan," ujarnya. Menurutnya, hal ini menandakan serangan yang sangat terkoordinasi, bukan sekadar tembakan acak.

IDF menolak memberi komentar lebih lanjut mengenai serangan ketiga.

Rekaman pascaserangan memperlihatkan puluhan jasad bergelimpangan di tangga rumah sakit. Foto-foto dari staf Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan lantai penuh noda darah.

Lima jurnalis yang tewas ialah kontraktor Reuters Hussam Al-Masri, jurnalis visual lepas Mariam Abu Dagga dan Moath Abu Taha yang bekerja untuk AP dan Reuters, jurnalis lepas Ahmed Abu Aziz, dan Mohammad Salama, juru kamera Al Jazeera di Gaza. (CNN/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya