Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Trump Kritik Israel yang Serang Rumah Sakit di Gaza

Ferdian Ananda Majni
26/8/2025 14:59
Trump Kritik Israel yang Serang Rumah Sakit di Gaza
Donald Trump.(AFP/WIN MCNAMEE)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan ketidakpuasan akibat serangan udara Israel yang menghantam Kompleks Medis Nasser di Gaza. Serangan itu menewaskan 20 orang, termasuk lima jurnalis dan seorang petugas pemadam kebakaran.

"Saya tidak senang dengan itu. Saya tidak ingin melihatnya," kata Trump kepada wartawan di Oval Office seperti dilansir Anadolu, Selasa (26/8).

"Pada saat yang sama, mimpi buruk itu harus diakhiri. Saya yang berhasil membebaskan para sandera," tambahnya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi korban tewas mencakup pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, dan awak media. Sejumlah korban lain dilaporkan terluka. 

Menurut kementerian, militer Israel melancarkan dua kali serangan ke lantai empat salah satu gedung di kompleks tersebut. Serangan kedua dilakukan saat tim penyelamat tengah mengevakuasi korban luka dan mengangkat jenazah.

Televisi resmi Palestina melaporkan juru kamera Hussam al-Masri termasuk dalam daftar korban. 

Al Jazeera juga memastikan fotografernya, Mohammad Salama, tewas dalam serangan. Sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa fotografer Mariam Abu Dagga dan Moaz Abu Taha ikut menjadi korban, sementara jurnalis lepas Ahmed Abu Aziz, yang bekerja untuk media Tunisia dan Maroko, meninggal akibat luka parah.

Trump juga mengomentari keberadaan para sandera di Gaza. Ia menyebut, setidaknya di bawah 20 sandera kemungkinan masih hidup, meskipun satu atau dua sudah tidak ada. 

"Ketika jumlahnya tinggal 10 atau 20, mereka tidak akan membebaskan sandera itu, karena mereka sudah mati setelah dibebaskan. Jadi situasinya buruk, hal yang mengerikan," ujar Trump.

Namun, belum jelas dasar penilaian Trump tersebut. Israel sebelumnya menyebut ada sekitar 50 sandera di Gaza, dengan 20 di antaranya diyakini masih hidup.

Saat menerima Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, Trump menyatakan optimisme bahwa perang akan segera berakhir. 

Menurutnya, konflik ini sudah mendekati puncaknya dan diyakini selesai dalam dua hingga tiga pekan. 

"Sejauh ini mereka berbicara tentang Kota Gaza. Mereka selalu mempermasalahkan sesuatu. Tapi ini akan selesai. Dan saya katakan, lebih baik diselesaikan segera," tegasnya.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 62.700 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel di Gaza. Operasi tersebut menghancurkan sebagian besar wilayah dan memperparah krisis kemanusiaan yang kini menjurus pada kelaparan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di Gaza. (I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya