Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Dua iklan dari merek fesyen global Zara resmi dilarang tayang oleh Otoritas Standar Periklanan Inggris (ASA). Pasalnya iklan itu menampilkan model yang dinilai tampak "terlalu kurus secara tidak sehat".
Dalam salah satu iklan, bayangan dan gaya rambut sang model yang dikuncir ketat membuat wajahnya terlihat sangat tirus. Sementara itu, iklan lainnya menampilkan model dengan kemeja berpotongan rendah yang memperjelas tulang selangka yang menonjol.
ASA menyatakan kedua iklan tersebut tidak bertanggung jawab secara visual dan tidak boleh ditayangkan lagi dalam bentuk saat ini. Zara juga diwajibkan untuk memastikan seluruh materi iklannya di masa depan dipersiapkan secara lebih etis dan bertanggung jawab.
Zara mengaku telah menarik seluruh iklan yang dimaksud dari aplikasi dan situs webnya. Zara juga menegaskan kedua model tersebut memiliki sertifikat medis yang membuktikan, mereka dalam kondisi sehat saat sesi pemotretan dilakukan.
Dalam penjelasannya kepada ASA, Zara menyebut tidak melakukan penyuntingan besar pada gambar, selain penyesuaian ringan pada pencahayaan dan warna. Perusahaan juga mengklaim telah mematuhi rekomendasi dari laporan Fashioning a Healthy Future yang diterbitkan oleh UK Model Health Inquiry pada 2007. Secara khusus, Zara mengikuti rekomendasi yang mewajibkan model memiliki surat keterangan sehat dari dokter yang berkompeten dalam mendeteksi gangguan makan.
Kasus ini menambah deretan iklan mode yang ditarik karena dinilai menampilkan tubuh model yang terlalu kurus. Sebelumnya pada Juli, iklan dari Marks & Spencer juga dilarang tayang setelah dinilai menunjukkan model dengan postur tubuh yang tidak sehat. Kamera dan sudut pengambilan gambar disebut mempertegas kelangsingan berlebihan sang model, yang dianggap menyesatkan.
Awal tahun ini, perusahaan ritel Next juga mengalami kasus serupa. Iklan celana jeans skinny mereka dibatalkan karena teknik pemotretan dinilai menyoroti kaki model yang terlalu kurus. Meskipun Next membela diri bahwa sang model memiliki tubuh yang ramping namun bugar, ASA tetap memutuskan bahwa iklan tersebut tidak pantas.
Di tengah larangan terhadap iklan model kurus, muncul pertanyaan dari publik, terutama pembaca BBC, mengapa tidak ada tindakan serupa terhadap iklan yang menampilkan model dengan berat badan berlebih secara tidak sehat. (BBC/Z-2)
ZARA menyatakan penyesalan atas kampanye iklan yang ramai menuai kritikan karena dinilai menggunakan foto menyerupai gambar dari perang Israel-Gaza.
Pencapaian Inditex yang merupakan pemilik dari jenama Zara, Massimo Dutti, dan Stradivarius itu juga mengalahkan ekspektasi para analis.
Prancis memulai penyelidikan, Juni lalu, atas tuduhan bahwa empat perusahaan fesyen, termasuk Zara, meraup untung dari penggunaan tenaga kerja paksa warga Uyghur di Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved