Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Hamas Melunak Bebaskan 10 Sandera demi Gencatan Senjata

Ferdian Ananda Majni
10/7/2025 13:14
Hamas Melunak Bebaskan 10 Sandera demi Gencatan Senjata
Presiden AS Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih di Washington D.C., Amerika Serikat (4/2/2025).(Xinhua)

GERAKAN perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan pada Rabu (9/7) malam bahwa mereka bersedia membebaskan 10 sandera Israel sebagai bentuk kelonggaran dalam proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya dikutip Anadolu,  Kamis (10/7), Hamas menyampaikan bahwa mereka melanjutkan upaya intensif dan bertanggung jawab untuk memastikan keberhasilan putaran negosiasi yang sedang berlangsung, dengan tujuan mencapai kesepakatan menyeluruh. 

"Kesepakatan tersebut diharapkan dapat mengakhiri agresi terhadap rakyat kami, menjamin masuknya bantuan kemanusiaan secara bebas dan aman, serta meringankan penderitaan yang semakin parah di Jalur Gaza," kata Hamas dalam pernyataan itu.

Kelompok itu menegaskan bahwa sebagai wujud komitmen terhadap keberhasilan negosiasi, mereka telah menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan dan setuju untuk membebaskan 10 tahanan.

Meski demikian, beberapa isu krusial masih dibahas lebih lanjut dalam negosiasi, termasuk distribusi bantuan kemanusiaan, penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza, serta jaminan konkret mengenai gencatan senjata yang berkelanjutan.

Pihak Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Hamas tersebut.

Sebelumnya, media penyiaran publik Israel mengutip sumber anonim yang mengetahui proses negosiasi. Sumber itu menyebutkan bahwa Israel telah menunjukkan fleksibilitas yang signifikan dalam diskusi terkait penarikan pasukannya dari poros Morag, wilayah selatan Gaza.

Trump sampaikan optimisme

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, juga menyampaikan optimisme terhadap perkembangan situasi. Dia menyatakan bahwa pemerintahannya semakin dekat dengan kesepakatan mengenai gencatan senjata di wilayah Gaza.

Di dalam negeri, tekanan juga muncul dari kalangan militer. Mantan Kepala Staf Israel, Gadi Eisenkot, menyerukan agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera mengambil langkah berani dengan meninggalkan sikap keras kepalanya dan mencapai kesepakatan yang dapat memastikan pemulangan para sandera serta menetapkan gencatan senjata yang permanen di Gaza, demikian seperti dilaporkan oleh Channel 7 Israel.

Sementara itu, Trump dan Netanyahu telah bertemu dua kali dalam waktu 24 jam di Gedung Putih. Kedua pemimpin membahas kesepakatan pertukaran tahanan dan kemungkinan gencatan senjata.

Proses negosiasi antara delegasi Hamas dan Israel masih berlangsung di Doha, Qatar. Perang yang terus berkecamuk sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 57.000 warga Palestina kehilangan nyawa. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya