Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
LIMA abad lalu, Kekaisaran Inka menguasai wilayah barat Amerika Selatan dengan sistem pencatatan unik yang mengandalkan tali berwarna dan simpul rumit, dikenal sebagai khipu. Melalui alat ini, mereka mencatat peristiwa penting, urusan ekonomi, hingga puisi dan biografi, seperti ditulis para penjelajah Spanyol yang menyaksikan langsung penggunaannya.
Kini, sebagian besar khipu yang ditemukan hanya bisa dibaca angka-angkanya—berkat simpul-simpul tertentu—namun makna angka-angka tersebut telah lama hilang dalam sejarah. Namun, penemuan baru di Pegunungan Andes, Peru, membawa harapan baru untuk memecahkan teka-teki ini.
Tahun lalu, tim peneliti mendapat undangan untuk mempelajari 97 khipu kuno yang dijaga warga desa Santa Leonor de Jucul, sebuah komunitas terpencil di dataran tinggi Andes. Salah satu khipu bahkan tercatat sebagai yang terpanjang di dunia—mencapai 68 meter.
Menurut Don Lenin Margarito, seorang tetua adat sekaligus penjaga ritual, khipu-khipu ini digunakan untuk mencatat persembahan tahunan di berbagai tempat suci di lanskap sekitar. Tali-tali tersebut dihiasi kantong kecil berwarna merah muda berisi daun coca dan tembakau—simbol spiritualitas dari setiap persembahan yang dilakukan.
Menariknya, berbeda dengan khipu klasik yang menggunakan simpul untuk menyampaikan informasi, khipu dari Jucul mengandalkan jumbai atau tassel untuk merekam data.
Misalnya, jumbai berbahan ekor llama berbulu halus berwarna krem menandakan persembahan dilakukan di danau suci Paccha-cocha, yang diyakini dapat mendatangkan hujan. Bentuk jumbai yang mengembang seperti awan adalah simbol dari permohonan akan hujan, jelas Don Lenin.
Setiap jenis jumbai menandai lokasi dan maksud persembahan. Ada juga ritual untuk roh leluhur yang dipercaya mampu menghentikan banjir. Jika dalam satu tahun tercatat banyak persembahan ke Paccha-cocha, itu menandakan tahun tersebut mengalami kekeringan.
Warga desa menyebutkan bahwa dahulu khipu ini disimpan di tempat umum agar para tetua bisa membacanya kapan saja. Bagi masyarakat Andes, khipu berfungsi layaknya rekaman perubahan iklim, yang dianalisis untuk memahami pola cuaca dari masa ke masa—cara yang mirip dengan apa yang dilakukan ilmuwan modern saat ini.
Kini, para peneliti tengah mengembangkan metode penanggalan radiokarbon baru untuk khipu, dipimpin oleh ahli khipu Ivan Ghezzi. Dengan mendatanya secara akurat, khipu dari Jucul bisa menjadi arsip iklim lokal yang dibuat langsung oleh masyarakat Andes ratusan tahun lalu.
Sayangnya, khipu-khipu ini kini terancam rusak akibat jamur, serangga, dan tikus. Untuk itu, British Museum memberikan dana konservasi guna membersihkan, merawat, dan memamerkan khipu, agar peninggalan ini tetap lestari.
Hingga saat ini, hanya terdapat lima desa di Pegunungan Andes yang masih menyimpan khipu leluhur. Meski langka, warisan ini memberi petunjuk penting tentang bagaimana informasi dikodekan.
Penelitian di desa lain yang masih memiliki tradisi khipu hidup telah menghasilkan terobosan terkait makna warna tali dan struktur fonologisnya. Banyak khipu Inka yang memiliki jumbai dengan pola tertentu yang diduga merepresentasikan tema atau topik dari catatan tersebut.
Jika kita berhasil memahami arti jumbai dalam khipu Jucul, bukan tidak mungkin kita akan semakin dekat untuk mengurai pesan tersembunyi dalam benang-benang sejarah peradaban Inka. (Live Science/Z-2)
TERPILIHNYA Paus Leo XIV membawa sukacita dan kebanggaan mendalam bagi rakyat Peru, negara yang merasa telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup pemimpin baru Gereja Katolik itu.
Presiden AS dan Presiden Kolombia Ucapkan Selamat kepada Paus Leo XIV.
Shakira terpaksa membatalkan konsernya di Peru pada 16 Februari akibat masalah abdominal yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit.
Para arkeolog menggunakan teknik baru berbasis laser-stimulated fluorescence (LSF) untuk mengungkap detail tato pada mumi dari budaya Chancay di Peru.
Peneliti dalam ekspedisi di Peru menemukan 27 spesies hewan baru, termasuk ikan berkepala aneh dan tikus semi-akuatik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved