Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mata Bengkak Usai Terkena Fragmen Laba-laba Black Widow, Perempuan Ini Alami Gejala Menakutkan

Thalatie K Yani
13/6/2025 08:26
Mata Bengkak Usai Terkena Fragmen Laba-laba Black Widow, Perempuan Ini Alami Gejala Menakutkan
Seorang perempuan di California mengalami pembengkakan mata dan gejala menyakitkan setelah terkena serpihan tubuh laba-laba Black Widow.(Pinterest)

Seorang perempuan berusia 37 tahun di California mengalami kejadian langka setelah terkena fragmen tubuh laba-laba Black Widow (Latrodectus hesperus). Mata kiri perempuan itu membengkak dan memicu gejala menyakitkan di seluruh tubuh.

Awal Kejadian: Mata Membengkak Usai Insiden di Gudang

Insiden bermula ketika perempuan tersebut dan suaminya menemukan seekor laba-laba besar berwarna hitam di dalam gudang rumah mereka. Suaminya mengira itu adalah laba-laba Black Widow berbisa dan langsung memukulnya dengan palu hingga hancur. Namun, serpihan tubuh laba-laba tersebut beterbangan dan salah satunya mengenai mata kiri sang istri.

Tak lama setelah itu, mata kirinya langsung terasa perih dan membengkak. Lapisan konjungtiva—selaput tipis yang melindungi bagian putih mata dan kelopak dalam—juga ikut membengkak. Perempuan itu segera dilarikan ke rumah sakit.

Gejala Semakin Parah

Setibanya di ruang gawat darurat, kondisinya memburuk. Kelopak mata kirinya membengkak hingga nyaris menutup seluruh mata. Dalam waktu 10 hingga 20 menit setelah dirawat, ia mulai merasakan nyeri leher, mual, dan kram di perut, paha, dan betis. Dua jam kemudian, ia juga mengalami sensasi kesemutan di tangan dan kaki.

Diagnosis: Terpapar Racun Laba-laba Black Widow

Meskipun tubuh laba-laba telah hancur dan tak bisa diidentifikasi dengan pasti, dokter menyimpulkan perempuan ini terkena paparan racun Black Widow. Racun kemungkinan besar masuk melalui jaringan mata dan menyebar ke aliran darah.

Racun Black Widow mengandung senyawa alpha-latrotoxin yang menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang. Meski sebagian besar kasus tidak mematikan, gejalanya bisa parah dan bertahan selama beberapa hari. Dalam kasus langka, bisa memicu nyeri jangka panjang atau reaksi alergi berat.

Penanganan dan Pemulihan

Untuk mengatasi pembengkakan, dokter menyuntikkan 50 miligram antihistamin Benadryl. Mereka juga merekomendasikan infus kalsium glukonat—obat umum untuk gigitan laba-laba ini—namun pasien menolak dan memilih mengelola nyeri tanpa intervensi tambahan.

Tiga jam setelah kejadian, ia diperbolehkan pulang dengan resep obat tetes mata yang mengandung steroid hidrokortison untuk mengurangi pembengkakan dan antibiotik neomisin untuk mencegah infeksi. Ia diminta kembali jika gejala memburuk.

Saat kontrol lebih dari seminggu kemudian, ia melaporkan bahwa pembengkakan hilang dalam 48 jam, meski mata masih memerah selama lima hari. Kram di perut, kaki, dan leher bertahan hingga 72 jam, sementara mual dan rasa lemas berlanjut selama seminggu.

Kasus yang Tidak Biasa

Kebanyakan orang yang terpapar racun Black Widow mengalami gigitan langsung. Di AS, sekitar 2.600 kasus gigitan Latrodectus tercatat setiap tahun. Namun dalam kasus ini, racun masuk melalui fragmen tubuh laba-laba—bukan dari gigitan.

Meskipun tidak diketahui apakah serpihan yang mengenai mata perempuan tersebut mengandung kelenjar racun, studi sejak 1888 menunjukkan bagian tubuh Black Widow lainnya tetap bisa beracun jika masuk ke tubuh. Bahkan, telur dan anak laba-laba ini pun diketahui sangat toksik.

“Kontak dengan laba-laba Black Widow atau bagian tubuhnya tetap berpotensi berbahaya,” tulis para dokter dalam laporan kasus. “Siapa pun yang terpapar racun, bagian tubuh, atau telur Latrodectus harus dipantau hingga kondisinya dipastikan aman.”

Dalam kasus ini, gejala yang relatif ringan mungkin disebabkan dosis racun yang kecil dan jalur penyerapan melalui mata yang memperlambat penyebaran ke seluruh tubuh. (Live Science/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya