Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AMERIKA Serikat bergabung dengan Rusia dalam memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB, yang mengecam perang Rusia terhadap Ukraina pada hari Senin, dalam perubahan mengejutkan dari kebijakan AS selama bertahun-tahun.
Suara menentang resolusi yang didukung Ukraina dan negara-negara Eropa ini menempatkan AS dalam posisi berlawanan dengan sekutu lamanya di Eropa, serta justru berpihak pada agresor dalam perang tersebut, tepat pada peringatan tiga tahun invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina.
Keputusan ini muncul saat pemerintahan Donald Trump tengah melakukan diskusi dengan Moskow mengenai kemungkinan mengakhiri perang, sementara Trump sendiri semakin meningkatkan retorikanya terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Resolusi tersebut tetap disahkan Majelis Umum dengan 93 suara mendukung. Dokumen ini mencatat "dengan keprihatinan invasi besar-besaran Ukraina oleh Federasi Rusia telah berlangsung selama tiga tahun dan terus menimbulkan dampak yang menghancurkan serta berkepanjangan, tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga bagi kawasan lain serta stabilitas global." Resolusi tersebut juga "menyerukan deeskalasi, penghentian permusuhan secepatnya, dan penyelesaian damai terhadap perang di Ukraina."
Sementara itu, AS mengajukan resolusi tandingan di Majelis Umum yang tidak menyebut Rusia sebagai agresor atau mengakui integritas wilayah Ukraina.
Resolusi AS tersebut "memohon agar konflik segera diakhiri dan mendesak perdamaian yang berkelanjutan antara Ukraina dan Rusia." Selain itu, dokumen tersebut juga "menyayangkan hilangnya nyawa secara tragis dalam konflik Rusia-Ukraina" serta menegaskan kembali "tujuan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagaimana dinyatakan dalam Piagam PBB, adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta menyelesaikan perselisihan secara damai."
AS diperkirakan akan mengajukan rancangan resolusi yang sama di Dewan Keamanan PBB pada Senin malam.
Sebelum pemungutan suara di Majelis Umum, Duta Besar Dorothy Shea, Kuasa Usaha Misi AS untuk PBB, mendesak "semua negara anggota, termasuk Ukraina dan Rusia," untuk mendukung resolusi tersebut.
"Pernyataan sederhana dan bersejarah dari Majelis Umum yang menatap ke depan, bukan ke belakang. Sebuah resolusi yang berfokus pada satu gagasan sederhana: Mengakhiri perang. Jalur menuju perdamaian adalah mungkin," ujarnya.
"Tuan Presiden, itulah sebabnya Amerika Serikat menolak mengajukan resolusi lain. Dan itulah sebabnya kami tidak dapat mendukung resolusi Ukraina, serta mendesak agar resolusi tersebut ditarik demi pernyataan kuat yang berkomitmen untuk mengakhiri perang dan bekerja menuju perdamaian yang berkelanjutan," tambah Shea.
Namun, pada akhirnya, AS memilih abstain dalam pemungutan suara atas resolusinya sendiri di Majelis Umum setelah sejumlah amandemen yang memperkuat kecaman terhadap Rusia dan menegaskan kembali integritas wilayah Ukraina disahkan sebelum pemungutan suara. (CNN/Z-2)
Ketua DPR AS, Mike Johnson, menegaskan AS tidak memiliki keselarasan dengan Kremlin, tetapi menghindari menjawab apakah AS benar dalam menentang resolusi PBB.
INDONESIA menegaskan komitmennya terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan menyampaikan rancangan resolusi dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB, Rabu (11/12).
Kemenlu RI menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik pengesahan resolusi Majelis Umum PBB terkait situasi di Gaza yang menuntut gencatan senjata segera.
AS pada Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza. AS menuduh anggota dewan secara sinis menolak upaya mencapai kompromi.
LIGA Arab menyerukan pengesahan resolusi PBB yang menentang tindakan Israel yang melarang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di negara tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu untuk membhasa mengakhiri perang di Ukraina.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bertemu pada hari ini di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang tiga tahun antara Moskow dan Ukraina.
Presiden Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin siap capai kesepakatan terkait perang di Ukraina.
RUSIA diduga tengah mempersiapkan uji coba rudal jelajah bertenaga nuklir terbaru 9M730 Burevestnik, hanya beberapa hari menjelang pertemuan Putin dan Trump.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved