Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

5 Menteri Luar Negeri Arab Kecam Pengusiran Warga Palestina dari Gaza

Ferdian Ananda Majni
04/2/2025 10:43
5 Menteri Luar Negeri Arab Kecam Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
Massa yang tergabung dalam Aqsa Working Group (AWG) menggelar aksi damai nasional Holokaus Gaza bertajuk "Bergerak Berjamaah, Bangun Kembali Gaza" di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Senin (27/1/2025).(MI/USMAN ISKANDAR)

SEDIKITNYA 5 menteri luar negeri Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirim surat bersama kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menentang rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza, seperti yang disarankan oleh Presiden Donald Trump pada akhir Januari.

Surat tersebut dikirim dan ditandatangani oleh menteri luar negeri Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar dan UEA, serta penasihat presiden Palestina Hussein al-Sheikh.

Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Axios, yang mengatakan para diplomat senior bertemu di Kairo pada akhir pekan.

“Rekonstruksi di Gaza harus melalui keterlibatan langsung dan partisipasi masyarakat Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali,” kata surat itu dilansir TRT World, Selasa (4/2).

“Dan mereka tidak boleh dicabut kewenangannya selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil alih proses tersebut dengan dukungan komunitas internasional," tambah surat itu.

Pada Januari lalu, Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan raja Yordania tentang kemungkinan membangun perumahan di tempat lain di Timur Tengah dan memindahkan lebih dari 1 juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.

"Saya berkata kepadanya bahwa saya ingin Anda menangani lebih banyak lagi, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang dan itu kacau balau, benar-benar kacau balau," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

Menurut Trump, Gaza yang hancur akibat perang kini sudah tidak layak huni dan lebih mirip dengan lokasi pembongkaran.

“Hampir semuanya hancur, dan orang-orang sekarat di sana, jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi berbeda di mana saya pikir mereka mungkin bisa hidup damai untuk perubahan,” kata Trump. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya