Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

60 Orang Tewas Akibat Serangan Kelompok Pemberontak di Catatumbo, Kolombia

Thalatie K Yani
20/1/2025 05:43
60 Orang Tewas Akibat Serangan Kelompok Pemberontak di Catatumbo, Kolombia
Ilustrasi - FARC(Media Sosial X)

JUMLAH korban tewas akibat serangan oleh kelompok pemberontak di wilayah Catatumbo, Kolombia, telah meningkat menjadi 60 orang, menurut kantor hak asasi manusia negara tersebut.

Kelompok-kelompok bersaing untuk menguasai perdagangan kokain di wilayah yang terletak dekat perbatasan dengan Venezuela itu selama bertahun-tahun.

Kantor Ombudsman menyebutkan kekerasan terbaru melibatkan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan Pasukan Revolusioner Kolombia (FARC), yang menandatangani perjanjian damai dengan negara pada 2016.

Serangan tersebut memutus gencatan senjata yang tidak stabil antara kelompok-gerilya, yang sebelumnya telah melakukan negosiasi damai dengan pemerintah.

Kantor Ombudsman, sebuah lembaga pemerintah yang mengawasi perlindungan hak asasi manusia dan hak sipil warga negara, sebelumnya melaporkan 40 orang tewas dalam kekerasan tersebut.

Laporan tersebut juga menyebutkan banyak orang, termasuk pemimpin komunitas dan keluarga mereka, menghadapi "risiko khusus" untuk diculik atau dibunuh ELN. Disebutkan pula 20 orang baru-baru ini telah diculik, setengah di antaranya adalah perempuan.

Kantor tersebut melaporkan di antara yang tewas adalah tujuh penandatangan perjanjian damai dan Carmelo Guerrero, pemimpin Asosiasi Persatuan Petani Catatumbo (Asuncat), sebuah kelompok advokasi lokal.

Asuncat menulis di media sosial pada Jumat, bahwa Roger Quintero dan Freiman Velasquez, anggota dewan direksi mereka, tidak terlihat sejak hari sebelumnya. Mereka menduga kelompok bersenjata telah menculik mereka.

“Di beberapa komunitas di wilayah ini, kekurangan pangan mulai dilaporkan, yang mempengaruhi komunitas lokal,” kata Kantor Ombudsman dalam sebuah pernyataan, Sabtu, menambahkan ribuan orang diyakini telah mengungsi akibat kekerasan tersebut.

“Orang tua, anak-anak, remaja, perempuan hamil, dan penyandang disabilitas menderita akibat dari kejadian-kejadian ini.”

“Catatumbo sekali lagi tercemar darah,” tulis Asosiasi Ibu-Ibu Catatumbo untuk Perdamaian pada hari Jumat.

“Peluru yang dipertukarkan tidak hanya melukai mereka yang memegang senjata, tetapi juga merobek mimpi-mimpi komunitas kami, memecah keluarga dan menanamkan teror di hati anak-anak kami.”

Kantor Ombudsman tampaknya menyalahkan ELN atas kekerasan terbaru ini, yang sebelumnya telah melakukan pembicaraan damai dengan pemerintah Kolombia hingga mereka dihentikan pada hari Jumat akibat kekerasan di Catatumbo.

Presiden Gustavo Petro menuduh ELN melakukan "kejahatan perang" dan mengatakan bahwa kelompok tersebut "tidak menunjukkan niat untuk berdamai".

Pada hari Sabtu, tentara Kolombia mengumumkan mereka mengirimkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut dalam upaya untuk memulihkan perdamaian. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya