Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Infeksi Pernapasan Naik di Tiongkok, Pelajaran bagi Indonesia

Media Indonesia
30/12/2024 12:00
Kasus Infeksi Pernapasan Naik di Tiongkok, Pelajaran bagi Indonesia
Ilustrasi.(Freepik)

SEHUBUNGAN berita di Media Indonesia pagi ini yang berjudul Waspada Pneumonia Misterius dan Lonjakan Kasus Pernapasan di Musim Dingin, China Siap Siaga, ada lima hal yang ingin disampaikan Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi. 

"Pertama, semua sepakat bahwa survailans dan deteksi dini merupakan kunci utama pengendalian penyakit menular, di dunia, di Tiongkok, dan juga di negara kita tentunya," ujar mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Menular serta Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu dalam keterangannya, Senin (30/12).

Karena itu, isi berita tersebut yang menyebutkan bahwa pada Jumat, 27 Desember 2024, otoritas pengendalian penyakit China mengumumkan bahwa mereka tengah menguji coba sistem pemantauan khusus untuk pneumonia yang belum diketahui penyebabnya, menurut dia, merupakan suatu langkah amat baik dan perlu juga dipertimbangkan di negara kita, baik untuk infeksi pernapasan sampai pneumonia maupun penyakit menular lain.

Kedua, di Tiongkok dan sekitarnya memang selalu terjadi peningkatan kasus influenza like illness di akhir tahun dan musim dingin seperti ini. Karena itulah mereka meningkatkan upaya penanggulangannya. Di Indonesia, beberapa hari yang lalu juga diberitakan peningkatan kasus dengue yang seharusnya sejak sekarang sudah kita lihat peningkatan upaya penanggulangannya, tentu selain peningkatan kasus pernapasan dan demam yang lain.

"Ketiga, inluenza A yang banyak dibicarakan kini di Tiongkok, dan atau influenza B, memang selalu ada fluktuasi peningkatannya dari waktu ke waktu di berbagai belahan dunia. Karena itulah WHO selalu mengompilasi data ini dan diumumkan agar negara-negara dapat mengambil langkah yang diperlukan," ujar Tjandra.

Keempat, HMPV (human meta pneumo virus) yang kini diberitakan banyak terjadi di Tiongkok juga bukan penyakit baru di Negeri Tirai Bambu itu. Bahkan jurnal ilmiah mingguan CDC Tiongok di 2024 mengeluarkan publikasi berjudul Vital Surveillances: Seasonal and Genetic Characteristics of Human Metapneumovirus Circulating-Henan Province, China, 2017–2023 yang membahas tuntas tentang pola epidemiologik dan karakteristik genetikanya, sehingga bisa menjadi panduan pemerintah Tiongkok untuk program pengendalian dan bahkan proses vaksinasinya kelak. 

"Akan baik kalau pola epidemiologik dan genetik berbagai penyakit menular kita juga dipublikasikan dalam jurnal ilmiah resmi seperti ini untuk jadi panduan pula," ucapnya.

Kelima, kita perlu terus menjaga dan meningkatkan pengendalian penyakit menular, mulai dari tingkat dasar yaitu pemahaman dan pola hidup masyarakat, lalu vaksinasi, surveilans, dan deteksi dini, serta penanganan kasus dan kontaknya. 

Ia mengingatkan bahwa promotif preventif amatlah perlu. Jangan hanya bertumpu ke penanganan kasus yang sudah sakit. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya