Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perempuan di AS Pulih Setelah Transplantasi Ginjal Babi, Berikut yang Ia Rasa

Ernest Narus
19/12/2024 14:15
Perempuan di AS Pulih Setelah Transplantasi Ginjal Babi, Berikut yang Ia Rasa
Towana Looney yang menerima ginjal babi hasil modifikasi gen(NYU Langone Health/Mateo Salcedo)

TOWANA Looney, seorang perempuan berusia 53 tahun asal Alabama, Amerika Serikat, berhasil pulih dengan baik setelah menjalani transplantasi ginjal babi bulan lalu, yang membebaskannya dari dialisis. Transplantasi ini merupakan upaya terbaru dalam penyelamatan nyawa manusia menggunakan organ hewan.

Looney menjadi orang Amerika kelima yang menerima organ babi hasil modifikasi genetik. Menariknya, kondisi Looney jauh lebih baik dibandingkan penerima organ babi sebelumnya yang meninggal dalam dua bulan setelah transplantasi ginjal atau jantung babi.

"Ini seperti awal yang baru. Energi saya luar biasa. Memiliki ginjal yang berfungsi dan merasakannya, sungguh luar biasa," kata Looney New York Post.

Looney menjalani prosedur sebelum Thanksgiving dan menunjukkan pemulihan yang lebih baik dibandingkan pasien lain yang telah menerima organ babi.

Ia bahkan meninggalkan rumah sakit hanya 11 hari setelah operasi.

"Saya sangat gembira, saya merasa diberkahi telah menerima kesempatan kedua dalam hidup ini," ungkap Looney dengan penuh rasa syukur.

Xenotransplantasi: Terobosan di Dunia Kedokteran

Melansir dari The New York Times, xenotransplantasi, yaitu transplantasi organ dari satu spesies ke spesies lain, telah lama menjadi impian ilmiah yang sulit dicapai.

Meskipun percobaan awal pada primata gagal, kemajuan dalam modifikasi gen dan manajemen sistem kekebalan tubuh kini membawa harapan besar bagi masa depan transplantasi organ.

Pendukung xenotransplantasi berharap teknologi ini dapat membantu mengatasi krisis kekurangan organ di Amerika Serikat, di mana lebih dari 100.000 orang sedang menunggu transplantasi, termasuk lebih dari 90.000 yang membutuhkan ginjal.

Perjalanan Looney: Dari Dialisis ke Transplantasi Ginjal Babi

Looney telah menjalani dialisis sejak Desember 2016 setelah tekanan darah tinggi akibat preeklamsia menyebabkan kerusakan pada ginjalnya.

Meskipun diberi prioritas dalam daftar tunggu transplantasi sebagai penerima donor hidup, pencarian ginjal yang cocok berakhir dengan jalan buntu, karena kadar antibodi yang sangat tinggi meningkatkan risiko penolakan organ.

Karena kehabisan pilihan, Looney akhirnya mengajukan permohonan untuk mengikuti uji klinis transplantasi ginjal babi, yang kemudian dilaksanakan pada tanggal 25 November lalu dalam prosedur yang berlangsung selama tujuh jam.

Kebahagiaan dan Pemulihan yang Mengesankan

Setelah operasi, Looney merasakan perubahan signifikan dalam kondisi tubuhnya. Ia berbagi kebahagiaannya dengan mengatakan, "Saya penuh energi, saya punya nafsu makan dan tentu saja, saya bisa pergi ke kamar mandi. Saya sudah tidak pergi ke kamar mandi selama delapan tahun."

Jayme Locke, ahli bedah yang terlibat dalam tim transplantasi, memberikan pujian atas hasil yang mencengangkan, "Ginjal itu berfungsi persis seperti ginjal dari donor hidup," katanya.

Looney dipulangkan pada 6 Desember lalu ke apartemennya di dekat New York City.

Meskipun kadar antibodinya yang tinggi tetap menjadi perhatian, para dokter terus memantaunya dengan ketat menggunakan teknologi yang dapat dikenakan dan mencoba rejimen obat baru untuk mencegah penolakan.

Kemajuan dalam Transplantasi Organ Hewan

Organ Looney mengalami 10 modifikasi genetik untuk meningkatkan kompatibilitas dengan tubuh manusia dan mencakup kelenjar timus babi untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar lebih menerima organ tersebut.

Kemajuan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan xenotransplantasi, memberikan harapan baru bagi ribuan orang yang menunggu transplantasi organ di seluruh dunia.

Dengan penelitian yang terus berkembang, xenotransplantasi mungkin akan menjadi solusi bagi krisis organ transplantasi, membuka jalan bagi masa depan medis yang lebih cerah. (Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya