Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI bersama KBRI Damaskus menyiapkan gelombang ketiga evakuasi WNI dari Suriah. Evakuasi secara bertahap dilakukan karena situasi di Suriah masih belum begitu aman di tengah pergantian rezim di negara tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha dalam press briefing yang digelar Senin (16/12).
Sebelumnya, sudah dilakukan dua kloter pemulangan WNI dengan total 65 orang. Sebanyak 35 WNI dievakuasi pada gelombang pertama 12 Desember kemudian 30 WNI dipulangkan pada gelombang kedua 15 Desember.
"Saat ini tercatat ada 83 warga negara kita yang sudah menyatakan kesediaannya untuk dievakuasi dan sedang dipersiapkan evakuasi gelombang ketiga," kata Judha.
WNI yang dievakuasi mayoritas merupakan pekerja migran yang berasal dari 10 provinsi di Tanah Air.
Sementara itu, Kemenlu masih mempertahankan status Siaga I untuk Suriah. Judha menyebut kehidupan masyarakat di Suriah berangsur normal namun situasi keamanannya masih sangat dinamis.
Layanan umum dari pemerintah Suriah juga belum berjalan karena masih dilakukan transisi.
"Karena situasi keamanan masih dinamis, KBRI Damaskus masih tetap mempertahankan status Siaga I untuk seluruh Suriah," ujarnya. (Z-2)
PEMERINTAH Republik Indonesia kembali mengevakuasi 13 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Suriah. Mereka tiba di tanah air pada Jumat (21/2).
Sedikitnya 30 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Suriah dan tiba dengan selamat di tanah air pada Minggu (15/12).
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved