Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Seorang WNI Tewas Diduga Tertembak di Timor Leste

Palce Amalo
19/8/2025 12:50
Seorang WNI Tewas Diduga Tertembak di Timor Leste
Warga bersama anggota Polri dan TNI berjaga-jaga di perbatasan RI-Timor Leste usai dugaan penembakan yang menewaskan seorang WNI.(Dok Polda NTT)

SEORANG Warga Negara Indonesia (WNI) berinsial ATB, 33, tewas diduga tertembak wilayah Fatumea, Distrik Kobalima (Suai), Timor Leste pada Minggu (17/8).

Korban adalah warga Dusun Lamasi A, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. 

Kabid Humas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra mengatakan, peristiwa bermula saat korban bersama sekitar 20 rekannya masuk ke wilayah Timor Leste untuk berburu hewan liar. 

"Sekitar pukul 23.00 Wita, saksi mendengar suara tembakan hingga enam kali disertai teriakan dalam bahasa lokal. Rekan-rekan korban sempat melarikan diri, namun korban tidak kembali. Keesokan harinya, korban ditemukan sudah meninggal dunia," katanya lewat keterangan tertulis kepada wartawan.

Menurutnya, Polres Belu bersama Polsek Tasifeto Timur telah mengambil langkah cepat dengan mencegah warga masuk ke wilayah Timor Leste, berkoordinasi dengan Satgas Pamtas Yonif 741/GN. Polisi juga melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Kombes Henry Novika Chandr menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini.

“Atas nama Polda NTT, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga almarhum. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan. Kami pastikan Polres Belu menangani kasus ini secara profesional, humanis, dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Belu, AKB I Gede Eka Putra Astawamengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

“Kami mengajak seluruh masyarakat menjaga ketertiban dan tidak melakukan aksi balasan. Polres Belu terus berkoordinasi dengan otoritas perbatasan, dan siap mendampingi keluarga korban dalam menghadapi situasi ini,” tegas Kapolres.

Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas berburu di wilayah Timor Leste melalui jalur tikus karena berisiko tinggi, baik dari sisi keamanan maupun hukum.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan di daerah perbatasan. Polda NTT melalui Polres Belu menegaskan komitmennya menangani setiap peristiwa dengan profesional, koordinatif, dan menjunjung nilai kemanusiaan demi terciptanya keamanan dan kedamaian di wilayah RI–RDTL. (PO/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya