Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Paus Kutuk Serangan Israel ke Gaza dan Libanon

Cahya Mulyana
30/9/2024 12:33
Paus Kutuk Serangan Israel ke Gaza dan Libanon
Paus mengawasi pembunuhan yang disengaja oleh Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan di Beirut.(Anadolu)

PAUS Fransiskus pada mengatakan serangan Israel di Gaza dan Libanon adalah tidak bermoral dan tidak proporsional. Selama penerbangan kembali dari perjalanan 4 hari ke Luksemburg dan Belgia, Paus mengawasi pembunuhan yang disengaja oleh Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan di Beirut yang menyebabkan banyak korban jiwa dan meruntuhkan beberapa bangunan menjadi puing-puing.

"Setiap hari saya menelepon paroki Gaza. Lebih dari 600 orang berada di sana, di dalam paroki dan kampus, dan mereka memberi tahu saya tentang berbagai hal yang terjadi, termasuk kekejaman yang terjadi di sana," katanya, dilansir Anadolu, Senin (30/9).

Dia mengatakan pertahanan harus selalu proporsional dengan serangan. Militer Israel telah menggempur Libanon terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 816 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Libanon. Pengeboman besar-besaran itu juga menargetkan komandan senior Hizbullah dan memaksa puluhan ribu warga sipil meninggalkan rumah mereka.

Baca juga : Paus Fransiskus: Serangan Israel di Gaza dan Libanon tidak Bermoral

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

"Ketika ada sesuatu yang tidak proporsional, kecenderungan mendominasi yang melampaui moralitas terlihat jelas. Negara yang, dengan kekuatannya, melakukan hal-hal ini, maksud saya negara mana pun yang melakukan hal-hal ini dengan cara yang superlatif, ini adalah tindakan yang tidak bermoral," imbuhnya.

"Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga. Perang itu tidak bermoral, tetapi aturan perang menunjukkan adanya moralitas. Namun, jika hal ini tidak dihormati, Anda dapat melihat—seperti yang kami katakan di Argentina "darah buruk" dari hal-hal ini," pungkasnya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya