Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekjen PBB Komentari Serangan Israel ke Libanon

Cahya Mulyana
24/9/2024 06:58
Sekjen PBB Komentari Serangan Israel ke Libanon
Sekjen PBB mengkhawatirkan eskalasi di Timur Tengah kian meningkat.(Anadolu)

SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Libanon, dan mendesak de-eskalasi dan solusi diplomatik. Garis Biru berfungsi sebagai batas yang memisahkan Libanon dari Israel dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel.

"Sekretaris Jenderal benar-benar khawatir dengan situasi yang meningkat di sepanjang Garis Biru. Ia sangat prihatin dengan banyaknya korban sipil yang dilaporkan oleh otoritas Libanon, serta ribuan orang yang mengungsi di tengah baku tembak paling intens di sepanjang Garis Biru sejak Oktober tahun lalu," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers, dilansir Anadolu, Selasa (24/9).

Mengungkapkan keprihatinan mendalam Guterres terhadap keselamatan warga sipil dan staf PBB, Dujarric mengatakan bahwa Sekjen PBB menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi dan bahwa semua upaya harus ditujukan untuk solusi diplomatik.

Baca juga : Israel Serang 1.100 Target di Libanon dalam 24 Jam

Dujarric juga menyampaikan pesan Guterres kepada Koordinator Khusus PBB Jeanine Hennis-Plasschaert dan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB, Aroldo Lazaro, dengan mengatakan bahwa tidak ada solusi militer yang akan membuat kedua belah pihak lebih aman.

Menekankan perlunya upaya diplomatik, Dujarric menyatakan bahwa hal itu diperlukan untuk melindungi warga sipil dan memastikan keselamatan dan keamanan semua personel dan aset PBB. "Sekretaris Jenderal mendesak semua pihak untuk berkomitmen kembali pada implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan 1701, dan segera kembali pada penghentian permusuhan dan memulihkan stabilitas," tambahnya.

Otoritas kesehatan Libanon mengatakan sedikitnya 274 orang, termasuk 21 anak-anak, tewas dan 1.024 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak Senin pagi, dengan ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel menyusul serangan udara mematikan pada Jumat (20/9) yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan lainnya di pinggiran kota Beirut. Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya