Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tema dan Pesan Sekjen PBB untuk Hari Demokrasi Internasional 2024

Ernest Narus
15/9/2024 07:37
Tema dan Pesan Sekjen PBB untuk Hari Demokrasi Internasional 2024
Hari Demokrasi Internasional 2024 yang jatuh pada 15 September mengusung tema pentingnya Kecerdasan Buatan (AI) dalam tata kelola demokrasi. (freepik)

SETIAP tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema Hari Demokrasi Internasional, yang sejalan dengan realitas di setiap negara. Tahun ini, perayaan Hari Demokrasi yang dirayakan setiap 15 September dikaitkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). 

Berikut tema sekaligus pesan dari Antonio Guterres selaku Sekjen PBB untuk Hari Demokrasi Internasional 2024.

Tema Hari Demokrasi Internasional 2024

Dilansir dari laman resmi PBB, tema Hari Demokrasi Internasional tahun ini difokuskan pada pentingnya Kecerdasan Buatan (AI).

Baca juga : PBB Serukan Perlunya Pedoman dalam Pemanfaatan Kecerdasan Buatan

Rekomendasi UNESCO tentang Etika Kecerdasan Buatan merupakan kerangka kebijakan global pertama untuk AI, yang berfokus pada dampaknya terhadap kehidupan politik dan demokrasi. Laporan ini membahas dampak AI saat ini dan potensinya terhadap demokrasi serta manfaat digitalisasi bagi pengambilan keputusan kolektif.

Disusun seputar empat tema utama, harapan dan kekecewaan demokrasi terhadap digitalisasi, ruang publik digital baru, demokrasi data, dan demokrasi sebagai bentuk pengambilan keputusan politik. Laporan ini menawarkan rekomendasi untuk tata kelola kecerdasan buatan yang demokratis guna mengurangi dampak negatif dan mendorong pendekatan yang lebih demokratis terhadap tata kelola AI.

Pesan Sekjen PBB

Dilansir dari laman resmi PBB, Hari Demokrasi tahun ini berfokus pada Kecerdasan Buatan sebagai alat untuk pemerintahan yang baik.

Baca juga : PBB Memperingatkan Potensi Ancaman Kecerdasan Buatan Terhadap HAM

Jika tidak diatasi, bahaya yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan dapat berdampak serius terhadap demokrasi, perdamaian, dan stabilitas. Hal ini dapat dimulai dengan maraknya misinformasi dan disinformasi, penyebaran ujaran kebencian, dan penggunaan apa yang disebut deepfake.

Namun, AI memiliki potensi untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi publik yang aktif dan penuh, kesetaraan, keamanan, dan pembangunan manusia. AI dapat meningkatkan pendidikan tentang proses demokrasi, dan membentuk ruang publik yang lebih inklusif di mana masyarakat memiliki suara dalam pengambilan keputusan dan dapat meminta pertanggungjawaban para pembuat keputusan.

Untuk memanfaatkan peluang ini, sangat penting untuk memastikan tata kelola AI yang efektif di semua tingkatan, termasuk internasional.

Baca juga : 15 September Hari Demokrasi Internasional: Sejarah dan Makna

Badan Penasihat Tingkat Tinggi tentang Kecerdasan Buatan yang inklusif dan beragam secara geografis telah merilis laporan berisi rekomendasi tentang cara memanfaatkan manfaat AI sambil mengurangi risikonya.

AI harus melayani kemanusiaan secara adil dan aman.

KTT Masa Depan bulan ini menawarkan kesempatan penting untuk memperkuat kerja sama internasional, membangun kepercayaan, dan menjaga generasi sekarang dan masa depan.

Pada Hari Demokrasi Internasional ini, mari terus bekerja untuk membangun dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara.

"Pesannya jelas: AI harus melayani kemanusiaan secara adil dan aman," ungkap Antonio Guterres. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya