Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SETIAP tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema Hari Demokrasi Internasional, yang sejalan dengan realitas di setiap negara. Tahun ini, perayaan Hari Demokrasi yang dirayakan setiap 15 September dikaitkan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Berikut tema sekaligus pesan dari Antonio Guterres selaku Sekjen PBB untuk Hari Demokrasi Internasional 2024.
Dilansir dari laman resmi PBB, tema Hari Demokrasi Internasional tahun ini difokuskan pada pentingnya Kecerdasan Buatan (AI).
Baca juga : PBB Serukan Perlunya Pedoman dalam Pemanfaatan Kecerdasan Buatan
Rekomendasi UNESCO tentang Etika Kecerdasan Buatan merupakan kerangka kebijakan global pertama untuk AI, yang berfokus pada dampaknya terhadap kehidupan politik dan demokrasi. Laporan ini membahas dampak AI saat ini dan potensinya terhadap demokrasi serta manfaat digitalisasi bagi pengambilan keputusan kolektif.
Disusun seputar empat tema utama, harapan dan kekecewaan demokrasi terhadap digitalisasi, ruang publik digital baru, demokrasi data, dan demokrasi sebagai bentuk pengambilan keputusan politik. Laporan ini menawarkan rekomendasi untuk tata kelola kecerdasan buatan yang demokratis guna mengurangi dampak negatif dan mendorong pendekatan yang lebih demokratis terhadap tata kelola AI.
Dilansir dari laman resmi PBB, Hari Demokrasi tahun ini berfokus pada Kecerdasan Buatan sebagai alat untuk pemerintahan yang baik.
Baca juga : PBB Memperingatkan Potensi Ancaman Kecerdasan Buatan Terhadap HAM
Jika tidak diatasi, bahaya yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan dapat berdampak serius terhadap demokrasi, perdamaian, dan stabilitas. Hal ini dapat dimulai dengan maraknya misinformasi dan disinformasi, penyebaran ujaran kebencian, dan penggunaan apa yang disebut deepfake.
Namun, AI memiliki potensi untuk mendorong dan meningkatkan partisipasi publik yang aktif dan penuh, kesetaraan, keamanan, dan pembangunan manusia. AI dapat meningkatkan pendidikan tentang proses demokrasi, dan membentuk ruang publik yang lebih inklusif di mana masyarakat memiliki suara dalam pengambilan keputusan dan dapat meminta pertanggungjawaban para pembuat keputusan.
Untuk memanfaatkan peluang ini, sangat penting untuk memastikan tata kelola AI yang efektif di semua tingkatan, termasuk internasional.
Baca juga : 15 September Hari Demokrasi Internasional: Sejarah dan Makna
Badan Penasihat Tingkat Tinggi tentang Kecerdasan Buatan yang inklusif dan beragam secara geografis telah merilis laporan berisi rekomendasi tentang cara memanfaatkan manfaat AI sambil mengurangi risikonya.
AI harus melayani kemanusiaan secara adil dan aman.
KTT Masa Depan bulan ini menawarkan kesempatan penting untuk memperkuat kerja sama internasional, membangun kepercayaan, dan menjaga generasi sekarang dan masa depan.
Pada Hari Demokrasi Internasional ini, mari terus bekerja untuk membangun dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara.
"Pesannya jelas: AI harus melayani kemanusiaan secara adil dan aman," ungkap Antonio Guterres. (Z-3)
Pada pertengahan abad ke-20, Indonesia mengalami transformasi besar dalam sistem pemerintahan dengan diperkenalkannya konsep Demokrasi Terpimpin oleh Presiden Soekarno.
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat. Bentuk pemerintahannya terletak pada kedaulatan rakyat secara menyeluruh, dan dijalankan secara bertanggung jawab.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan di tangan rakyat, melalui perwakilan yang dipilih secara bebas dan adil.
Demokrasi adalah landasan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terus berkembang untuk mencapai sistem yang lebih baik.
Demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Republik Indonesia.
LSE mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat membantu manusia “berkomunikasi” dengan hewan peliharaan.
Moodle 5.0 kini menghadirkan kemampuan integrasi dengan kecerdasan buatan (AI), learning analytics, dan gamifikasi.
Pemanfaatan teknologi ini tak lagi sekadar alat penghemat biaya, namun telah menjadi fondasi utama dalam membangun operasional yang lebih cerdas, tangguh, dan berpusat pada nasabah.
Teknologi kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi awan (cloud) semakin memainkan peran krusial dalam mengatasi hambatan geografis
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Indonesia didesak untuk memperkuat regulasi nasional di bidang kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam menghadapi ancaman siber seperti serangan rekayasa dan metode “pembobolan”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved