Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DEMOKRASI adalah pemerintahan oleh rakyat. Bentuk pemerintahannya terletak pada kedaulatan rakyat secara menyeluruh, dan dijalankan secara bertanggung jawab. Sistem seperti ini dianggap sebagai hal yang ideal untuk dijalankan dalam suatu negara.
Dalam sejarahnya, mencapai sistem pemerintahan seperti ini dibutuhkan perjuangan bahkan rela mengorbankan nyawa.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut tokoh-tokoh, baik internasional maupun nasional yang telah berjuang untuk menegakan sistem demokrasi yang ada di negara mereka.
Baca juga : Ciri, Tantangan, dan Daftar 10 Negara Demokrasi Terbesar di Dunia
Nelson Rolihlahla Mandela menjabat sebagai Presiden pertama Afrika Selatan dari tahun 1994 hingga 1999.
Sebagai seorang pemimpin politik yang revolusioner dan dermawan, Mandela memiliki keanggunan yang rendah hati dan kemampuan untuk menarik semua lapisan masyarakat.
Baca juga : Memahami Prinsip Demokrasi sebagai Pilar Utama Pemerintahan
Kala itu, Mandela memimpin pemerintahan koalisi untuk melembagakan konstitusi baru.
Dengan demikian, Mandela juga disebut sebagai tokoh utama dalam penciptaan Konstitusi Demokratik Afrika Selatan tahun 1996.
Dokumen tersebut adalah permata tatanan demokrasi pasca apartheid yang terjadi di Afrika Selatan.
Baca juga : Memahami Demokrasi Pancasila: Mulai dari Ciri, Aspek, hingga Penerapannya di Indonesia
Mohandas Karamchand Gandhi atau yang biasa disebut Mahatma Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869.
Ia dikenal karena perannya dalam memperjuangan Kemerdekaan India dianggap paling signifikan karena ia seorang diri mempelopori gerakan kemerdekaan tersebut.
Baca juga : 15 September Hari Demokrasi Internasional: Sejarah dan Makna
Teknik damai dan tanpa kekerasan Mahatma Gandhi membentuk dasar perjuangan kemerdekaan melawan Inggris.
Lincoln adalah presiden Amerika Serikat ke-16 dan salah satu pemimpin Amerika yang hebat. Ia lahir pada 12 Februari 1809 di dekat Hodgenville, Kentucky.
Warisan Lincoln didasarkan pada pencapaiannya yang luar biasa.
Ia berhasil melancarkan perjuangan politik dan perang saudara yang terjadi di Amerika, mengakhiri perbudakan, dan menciptakan kemungkinan kebebasan sipil dan sosial bagi warga Afrika-Amerika.
Sosok ini dikenal karena perlawanannya terhadap kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah yang berada di tangan militer kala itu.
Pemenang Hadiah Perdamaian Burma Aung San Suu Kyi adalah putri dari pemimpin gerakan pembebasan legendaris Aung San. Setelah belajar di luar negeri, ia kembali ke tanah air pada tahun 1988.
Sejak saat itu, ia memimpin oposisi terhadap junta militer yang telah memerintah Burma sejak tahun 1962. Ia adalah salah satu pendiri Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dan terpilih sebagai sekretaris jenderal partai tersebut.
Terinspirasi oleh Mahatma Gandhi, ia menentang semua penggunaan kekerasan dan meminta para pemimpin militer untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Tujuannya adalah untuk membangun masyarakat demokratis di mana kelompok etnis di negara itu dapat bekerja sama secara harmonis.
Dalam pemilu tahun 1990, NLD menang telak, tetapi para jenderal mencegah majelis legislatif bersidang. Sebaliknya, mereka terus menangkap anggota oposisi dan menolak membebaskan Suu Kyi dari tahanan rumah.
Pada tanggal 18 Desember 1997, para pemilih Korea Selatan mengakhiri era pemerintahan satu partai di negara itu dengan memilih seorang presiden dari partai oposisi untuk pertama kalinya.
Sebagai seorang pemimpin pro-demokrasi pada beberapa dekade sebelum pemilihannya, Kim Dae Jung telah selamat dari berbagai upaya pembunuhan, hukuman mati, penjara, pengasingan, dan tahanan rumah selama bertahun-tahun.
Atas upayanya untuk mempromosikan dan mempertahankan hak asasi manusia dan demokrasi di Korea Selatan, serta perannya dalam mewujudkan perdamaian dan rekonsiliasi dengan negara-negara lain di Asia Timur—terutama Korea Utara dan Jepang.
Kim dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2000.
Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia dan Bapak Proklamator Indonesia. Ia lahir pada 6 Juni 1901, dari rahim seorang ibu keturunan bangsawan dari Singaraja, Bali bernama Ida Ayu Nyoman Rai Srimben dan ayah Raden Soekemi Sosrodihardjo.
Soekarno adalah juga seorang pemimpin yang memiliki pemikiran global. Pemikiran-pemikiran Soekarno dimanifestasikan terutama melalui pidato dalam forum-forum internasional pada awal 1960-an. Dalam konteks pandangan tentang dunia, Soekarno tetap konsisten atau sama dengan ketika memulai gerakan politiknya pada 1920-an hingga 1930-an, yaitu anti-imperialisme.
Mohammad Hatta merupakan seorang tokoh yang memberikan kontribusi yang sangat penting pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.
Peran dan ideologi Mohammad Hatta sangat tampak terlihat dibandingkan para pemimpin Indonesia lainnya, baik dari segi politik, ekonomi, dan sosial.
Mohammad Hatta juga dikenal sebagai founding father negara Indonesia, serta dikenang sebagai sosok yang dekat di hati masyarakat karena semangat juang dan sifat kerakyatannya (Firmansyah, 2010: 15).
Salah satu konsep yang muncul dari gagasannya adalah paham “demokrasi kerakyatan”.
Demokrasi kerakyatan merupakan suatu sistem yang diciptakan oleh Mohammad Hatta untuk mengantarkan masyarakat Indonesia menuju kehidupan yang baru dan lebih baik.
Dapat dipahami bahwa gagasan demokrasi Mohammad Hatta berbeda dengan demokrasi Barat. Mohammad Hatta mendirikan demokrasi di Indonesia dengan kesadaran yang matang.
Sutan Sjahrir lahir di Padangpanjang, Sumatra Barat, pada 5 Maret 1909. Ia termasuk tokoh yang memberi warna dalam jejak sejarah bangsa.
Pada usianya yang masih 36 tahun, dia telah menjadi salah satu Perdana Menteri Indonesia.
Bukan hanya pergerakannya, pemikiran-pemikiran briliannya mampu mendorong lahirnya hal-hal baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sutan Syahrir juga merupakan orang yang sejak awal menegaskan pentingnya perjuangan menegakkan demokrasi.
Demokrasi yang dia maksud dituangkan dengan tegas dalam sebuah pamflet atau istilah melayu-nya risalah. Risalah itu ditulis pada akhir bulan Oktober 1945 dalam bahasa Belanda dengan judul "Onze Strijd" yang artinya Perjuangan Kita.
Abdurrahman Wahid, atau lebih akrab disapa Gus Dur, tak sekadar menyandang gelar sebagai Presiden Indonesia keempat.
Bagi banyak orang, Gus Dur adalah simbol harapan, kebijaksanaan, dan kelembutan di tengah perjuangan melahirkan demokrasi yang nyata di Indonesia.
Ia adalah seorang kritikus pemimpin militer Suharto selama hampir tiga dekade berkuasa.
Ulama Muslim tersebut adalah presiden pertama Indonesia yang dipilih secara demokratis. Ia berkuasa pada tahun 1999 setelah jatuhnya pemimpin militer Suharto pada 1998.
Meskipun masa jabatannya singkat dan penuh gejolak, ia dikenang sebagai tokoh kunci dalam transisi Indonesia menuju demokrasi dan dalam membangun identitas nasional toleransi.
Saat masih menjabat sebagai presiden ketiga, BJ Habibie telah melakukan banyak kemajuan bagi negara, salah satunya memberikan kebijakan demokratis pada masa Orde Baru.
Habibie bahkan disebut-sebut sebagai sosok pembuka pintu demokrasi di Indonesia.
Pasalnya, selain sosok yang mampu memimpin dalam masa transisi era Orde Baru ke reformasi, Habibie juga dinilai sukses melepaskan label Orde Baru.
Salah satunya dengan kebebasan pers, HAM dan pembentukan lembaga independen. (Z-10)
Pada pertengahan abad ke-20, Indonesia mengalami transformasi besar dalam sistem pemerintahan dengan diperkenalkannya konsep Demokrasi Terpimpin oleh Presiden Soekarno.
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang menempatkan kekuasaan di tangan rakyat, melalui perwakilan yang dipilih secara bebas dan adil.
Demokrasi adalah landasan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terus berkembang untuk mencapai sistem yang lebih baik.
Demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Republik Indonesia.
Hari Demokrasi Internasional 2024 yang jatuh pada 15 September mengusung tema pentingnya Kecerdasan Buatan (AI) dalam tata kelola demokrasi.
Menag Nasaruddin Umar menyampaikan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukan hanya momen politik, tetapi juga peristiwa spiritual.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
PEMUDA Katolik kobarkan semangat tokoh yang berkontribusi besar dalam melahirkan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia, Ignatius Joseph (IJ) Kasimo.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia saat pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama.
Masalah Palestina bukan sekadar persoalan penduduk atau sengketa geografis, tetapi perjuangan sebuah bangsa untuk mendapatkan hak-hak sah dan historis mereka.
Peringatan Hari Ibu ke-96 juga menjadi momen mengenang betapa agung dan mulianya peran perempuan dalam membangun fondasi bangsa Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved