Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RUSIA mencabut akreditasi enam diplomat Inggris di Moskow atas tuduhan spionase, demikian diumumkan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Jumat (13/9).
FSB melalui pernyataan mengatakan pihaknya memperoleh dokumen yang mengonfirmasi bahwa Direktorat Eropa Timur dan Asia Tengah dari kementerian luar negeri nggris menjadikan tugas utamanya untuk 'menyebabkan kekalahan strategis' pada Rusia.
Baca juga : Negara-negara Eropa Memanggil Diplomat Rusia terkait Kematian Alexei Navalny
FSB menyebutkan bahwa setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada 2022, direktorat tersebut diubah menjadi 'layanan khusus' yang bergerak untuk merugikan Rusia.
"Fakta-fakta yang terungkap memberikan dasar untuk mempertimbangkan aktivitas para diplomat Inggris yang dikirim ke Moskow melalui direktorat tersebut sebagai ancaman terhadap keamanan Federasi Rusia," kata FSB.
Sebagai tanggapan atas langkah tidak bersahabat oleh London, Kementerian Luar Negeri Rusia mencabut akreditasi enam pegawai departemen politik Kedutaan Inggris di Moskow, yang ditemukan melakukan kegiatan intelijen dan subversif,"bunyi pernyataan itu.
FSB memperingatkan akan adanya tindakan lebih lanjut jika aktivitas serupa dari pegawai misi diplomatik Inggris terungkap. Pencabutan akreditasi berarti para diplomat tersebut tidak lagi memiliki dasar resmi untuk tetap berada di Rusia. dan mereka harus meninggalkan negara tersebut. (Ant/H-3)
Pasukan Ukraina mengalami kerugian yang signifikan.
Diplomat muda itu ditemukan meninggal oleh penjaga indekos pada 8 Juli lalu di kamar indekosnya di Jakarta dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Penyidik membutuhkan waktu untuk memastikan apakah bukti-bukti dan petunjuk yang telah dikumpulkan sejauh ini mengarah pada dugaan tindak pidana atau tidak.
Hingga kini penyebab kematian diplomat Kemenlu itu belum diketahui, apakah bunuh diri atau korban pembunuhan.
Reonald mengatakan, penyidik berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab kematian korban. Saat ini pihak kepolisan masih menunggu hasil pemeriksaan laboraturium forensik.
Dengan kemajuan teknologi yang dimiliki kepolisian saat ini, Bambang meyakini bahwa proses visum dan analisis forensik seharusnya tidak memakan waktu lama.
Hal itu terlihat dari kondisi lilitan lakban yang menutupi semua wajah dan posisi tubuh yang tidak menunjukkan ada tanda-tanda gelagapan akibat pernafasan tersumbat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved