Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PM Jepang Fumio Kishida akan Mengundurkan Diri

Ferdian Ananda Majni
14/8/2024 17:54
PM Jepang Fumio Kishida akan Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan akan mengundurkan diri pada September. (media sosial X)

PERDANA Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengumumkan akan mengundurkan diri dari jabatannya pada September mendatang.

Kishida juga menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Partai Demokratik Liberal (LDP) yang kini berkuasa di Jepang.

“Dalam pemilu kali ini, penting untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa LDP sedang berubah dan partai tersebut adalah LDP baru,” kata Kishida kepada wartawan dalam konferensi pers di Tokyo, Rabu (14/8).

Baca juga : Perdana Menteri Fumio Kishida Perintahkan Tindakan Darurat Setelah Gempa di Miyazaki

Menurutnya, sudah waktunya untuk peralihan dan wajah baru di pucuk pimpinan LDP dan dia akan sepenuhnya mendukung kepemimpinan mereka.

“Untuk itu, pemilu yang transparan dan terbuka serta debat yang bebas dan penuh semangat adalah penting. Langkah pertama yang paling jelas untuk menunjukkan bahwa LDP akan berubah adalah dengan menyingkir. Saya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang,” sebutnya.

Kishida telah memberi tahu pejabat senior pemerintahan tentang niatnya tidak mencalonkan diri. 

Baca juga : PM Jepang Fumio Kishida Mendorong AS Untuk Mengatasi Keraguan Diri 

Kishida terpilih sebagai presiden partai pada September 2021 untuk masa jabatan tiga tahun dan memenangkan pemilihan umum tidak lama kemudian.

Beberapa waktu terakhir, Kishida dan LDP mengalami penurunan peringkat yang tajam dalam jajak pendapat terbaru sebagai buntut kenaikan harga yang berdampak pada pendapatan rakyat Jepang dan adanya beberapa skandal.

Lebih dari 80 anggota parlemen LDP, sebagian besar berasal dari faksi partai besar yang sebelumnya dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dibunuh, telah terlibat dalam skandal tersebut dan 10 orang anggota parlemen dan pembantunya didakwa pada Januari lalu.

Baca juga : Joe Biden Janjikan Kirim Astronaut Jepang ke Bulan

Pengunduran diri Kishida ini akan mengakhiri masa jabatan tiga tahun yang diwarnai skandal politik dan membuka jalan bagi PM baru Jepang untuk mengatasi dampak kenaikan harga.

“Dia sudah seperti orang mati yang berjalan selama beberapa waktu,” Michael Cucek, pakar politik Jepang di Universitas Temple di Tokyo.

“Ketidakpuasan masyarakat terhadap Kishida ada hubungannya dengan keterlibatan LDP dengan bekas Gereja Unifikasi, yang menjadi jelas setelah pembunuhan Abe, serta skandal dana gelap, dan jatuhnya yen yang meningkatkan tekanan inflasi,” sebutnya.

Baca juga : Joe Biden dan PM Jepang Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Fokus pada Tiongkok

“Dalam pemilu kali ini, penting untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa LDP sedang berubah dan partai tersebut adalah LDP baru,” kata Kishida kepada wartawan.

Untuk itu, menurutnya pemilu yang transparan dan terbuka, debat yang bebas dan penuh semangat menjadi penting.

"Langkah pertama yang paling jelas untuk menunjukkan bahwa LDP akan berubah adalah dengan menyingkir. Saya tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang,” sebutnya.

“Masalah-masalah ini masih belum terselesaikan,” tulisnya di platform media sosial X.

Kishida, mantan menteri luar negeri dengan reputasi sebagai pembangun konsensus, mengambil posisi puncak dari Yoshihide Suga yang dikritik karena penanganannya terhadap pandemi Covid-19.

Di bawah Kishida, Jepang berjanji untuk menggandakan belanja pertahanannya ke standar NATO sebesar dua persen dari PDB pada tahun 2027.

Hal ini menandai perubahan dari sikap pasifisme yang ketat selama beberapa dekade, yang didorong oleh Amerika Serikat di tengah kekhawatiran mengenai sikap Tiongkok yang semakin tegas di Asia Pasifik.

Kishida mengunjungi AS pada April lalu ketika kedua negara mengumumkan era baru dalam kerja sama.

Pada Juli lalu, Jepang dan Filipina menandatangani pakta pertahanan yang memungkinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing.

Secara teori, sebenarnya Kishida bisa saja menjabat hingga tahun 2025 mendatang dan terdapat spekulasi, dia mungkin akan menggelar pemilu sela memperkuat posisinya.

Laporan NHK menyatakan semakin banyak suara di dalam LDP yang meyakini partai tersebut akan mendapatkan hasil yang buruk dalam pemilu di bawah kepemimpinan Kishida. Pada April lalu, LDP kalah dalam tiga pemilu sela. (Alajzeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya