Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan laporan tahunan Keadaan Iklim, yang mengonfirmasi data awal yang menunjukkan bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat.
“Dan hal ini terjadi pada akhir periode 10 tahun terpanas yang pernah tercatat,” kata laporan WMO, yang dirilis, Selasa (19/3).
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu menunjukkan planet (Bumi) berada di ambang kehancuran
Baca juga : Sah! Tahun 2023 Merupakan Tahun Terpanas Bumi
“Bumi mengeluarkan seruan darurat. Polusi bahan bakar fosil menyebabkan kekacauan iklim semakin parah, ujarnya seraya memperingatkan bahwa perubahan iklim kini semakin cepat.
WMO mengatakan suhu rata-rata di dekat permukaan adalah 1,45 derajat Celcius di atas suhu pra-industri tahun lalu – sangat mendekati ambang batas kritis 1,5 derajat yang disepakati negara-negara dalam perjanjian iklim Paris tahun 2015.
"Belum pernah kita sedekat ini... dengan batas bawah Perjanjian Paris sebesar 1,5 derajat Celcius," ketua WMO Andrea Celeste Saulo memperingatkan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : BMKG: Kenaikan Suhu Global Terus Menciptakan Rekor Panas Baru
Laporan tersebut, katanya, harus dilihat sebagai peringatan bagi dunia. Saulo menekankan bahwa perubahan iklim lebih dari sekadar kenaikan suhu.
“Apa yang kita saksikan pada tahun 2023, terutama dengan pemanasan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya, penyusutan gletser, dan hilangnya es laut Antartika, menimbulkan kekhawatiran khusus,” tegasnya.
Salah satu temuan yang sangat mengkhawatirkan adalah gelombang panas laut rata-rata terjadi di hampir sepertiga lautan global setiap harinya pada tahun lalu. (AFP/M-3)
Mencairnya gletser memuci letusan gunung api yang lebih sering dan eksplosof, yang memperparah krisis iklim.
Penelitian terbaru mengungkap hilangnya hutan tropis menyebabkan pemanasan global berkepanjangan setelah peristiwa Great Dying 252 juta tahun lalu.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Meski dunia menjaga pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius, pencairan lapisan es di dunia tetap melaju tak terkendali.
Peningkatan suhu juga sangat dipengaruhi oleh emisi gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Penyebab Pemanasan Global: Faktor & Dampak Buruknya. Pemanasan global mengkhawatirkan? Pelajari penyebab utama, faktor pendorong, dan dampak buruknya bagi bumi. Temukan solusinya di sini!
Gelombang panas ekstrem melanda Eropa. Spanyol dan Inggris mencatat rekor suhu tertinggi.
Gelombang panas ekstrem melanda sebagian besar wilayah Eropa. Shun mencapai pertengahan 40 derajat celsius.
OTORITAS Italia menyatakan gelombang panas melanda negeri tersebut pada Selasa (24/6) waktu setempat.
Data menunjukkan tahun 2024 hampir dipastikan akan menjadi tahun terpanas yang tercatat, dengan suhu rata-rata global lebih dari 1,5°C di atas tingkat pra-industri.
Penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi mempercepat siklus hidup nyamuk, sementara kelembapan memperpanjang masa hidup mereka, meningkatkan risiko penularan.
Dalam kondisi cuaca panas terik, minum air yang cukup tak boleh dilupakan. Hal ini untuk mencegah dehidrasi, ingat jangan menunggu haus terlebih dahulu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved