Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
IRAN mengantisipasi pembalasan Amerika Serikat (AS) setelah tiga tentaranya tewas di Yordania. Telebih Presiden AS Joe Biden menyalahkan Iran atas kejadian ini dengan klaim Teheran membantu militan yang beroperasi di Suriah dan Irak.
Kelompok militan tersebut mendalangi serangan pesawat tak berawak pada Minggu (28/1), di pangkalan militer AS bernama Tower 22 di gurun Yordania dekat Suriah dan Irak yang menewaskan tiga tentara AS.
Kematian ketiganya menjadi yang pertama sejak pecahnya invasi dan genosida Israel di Gaza, 7 Oktober. Washington dan Teheran sama-sama berusaha keras untuk menekankan bahwa mereka tidak menginginkan perang.
Baca juga : Iran Peringatkan Amerika, Invasi Israel ke Gaza Panaskan Timur Tengah
“Kemungkinan bahwa Biden akan memerintahkan serangan langsung terhadap sasaran-sasaran Iran tidak dapat diabaikan,” tulis analis politik Ahmad Zeidabadi di surat kabar Ham Mihan.
Namun dia mengatakan bahwa setiap serangan AS kemungkinan besar akan menargetkan pangkalan pasukan Teheran di luar Iran.
Sebagai tanda meningkatnya ketegangan, real Iran merosot ke titik terendah sepanjang masa di kisaran 580 ribu hingga 600 ribu terhadap dolar AS di pasar gelap pada Selasa (31/1).
Baca juga : Serangan ke Yaman Tidak Hentikan Serangan Houthi di Laut Merah
Harian reformis Etemad juga mengatakan pemerintahan Biden di bawah tekanan politik dari Partai Republik sehingga akan menargetkan target terbatas namun strategis di Iran.
“Skenario ini mungkin berarti akhir dari upaya diplomatik antara Teheran dan Washington,” katanya.
Beberapa saingan Biden dari Partai Republik mendesak dilakukannya serangan langsung terhadap Iran. Sementara Biden mengatakan tidak ingin terjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca juga : Akankah Serangan Udara AS-Inggris di Yaman Hentikan Teror Houthi di Laut Merah?
Para pejabat Iran dengan cepat menyangkal keterlibatan dengan serangan di Yordania. Teheran juga menentang perluasan konflik di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan solusi terhadap krisis ini harus bersifat politis. Tiongkok dan Rusia, yang memiliki hubungan persahabatan dengan Iran, mendesak deeskalasi dan menahan diri, dan Beijing memperingatkan terhadap siklus balas dendam di Timur Tengah.
Surat kabar reformis lainnya, Shargh, menyebut konfrontasi langsung tidak mungkin terjadi. Teheran dan Washington telah menunjukkan di masa lalu kemampuan mereka untuk membendung konflik langsung.
Baca juga : Serangan ke Yaman Akibat Iran Mengabaikan Permintaan untuk Kendalikan Houthi
Iran Daily, dalam editorialnya yang lebih tegas, memperingatkan bahwa Biden tidak boleh tertipu dengan serangan militer langsung terhadap Iran untuk membalas serangan yang dilancarkan oleh pihak ketiga.
“Setiap tindakan gila pasti akan memicu respons proporsional dari Iran yang dapat menyebabkan perang besar-besaran,” katanya.
AS dan Iran telah menjadi musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam 1979. Washington dan Israel menuduh kelompok militan yang didukung Iran melakukan perang proksi di Lebanon, Irak, Suriah dan Yaman, dengan dukungan Korps Garda Revolusi Islam.
Baca juga : Rakyat Palestina Puji Afsel di Depan Mandela
Mantan presiden AS Donald Trump pada 2020 memerintahkan pembunuhan komandan Garda yang dihormati Qasem Soleimani di Bagdad. Kekerasan di wilayah tersebut meningkat sejak kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memicu perang Gaza paling berdarah.
Iran telah menyuarakan dukungan untuk Hamas, dan sekutunya Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, namun bersikeras bahwa kelompok militan tersebut bertindak secara independen. Mereka juga menuduh AS menjadi kaki tangan genosida Israel di Gaza. (AFP/Z-6)
Baca juga : Blinken Terus Yakinkan Pemimpin Arab
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Isu penolakan udang asal Indonesia asal AS itu menjadi sorotan penting bagi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari petambak, industri pengolahan, eksportir, hingga pemerintah.
Media internasional menyoroti langkah strategis diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Trofi Piala Dunia Antarklub yang ada di Ruang Oval merupakan versi ketiga diberikan sebagai pengakuan atas kesuksesan penyelenggaraan turnamen.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
SERANGAN Hamas terhadap Israel, 7 Oktober 2023, membangkitkan simpati internasional, khususnya sekutu Israel, terhadap pemerintahan esktrem kanan Israel.
HINGGA menjelang dua tahun sejak serangan yang dilakukan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, belum ada tanda-tanda situasi di Timur Tengah akan kembali damai dan stabil.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved